Kenaikan PPnBM pun dinilai tidak sesuai karena porsi mobil CBU yang sedikit. Bayangkan saja, penjualan mobil CBU hanya mencapai 6.000-7.000 unit per tahun, kurang dari 1 persen dari total penjualan mobil nasional.
"Mobil CBU 6.000-7.500 (di atas 3.000 cc) per tahun atau hanya sekitar 1 persen. Sedangkan pemerintah ingin mengurangi stimulan impor sehingga surplus bisa kembali ke positif dengan menaikkan PPnBM. Tapi itu tidak benar. Kalau boleh saya katakan masih banyak kebijakan lain dibanding menaikkan PPnBM," kata Ketua Umum Asosiasi Importir Kendaraan Bermotor Indonesia (AIKI) Tommy R. Dwiandana kepada detikOto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi jika melihat mobil impor yang paling banyak beredar di Indonesia justru mobil dengan kapasitas mesin di bawah 2.000 cc.
"Pemerintah sebaiknya tidak membuat PPnBM pada sektor yang jumlah per tahunnya tidak signifikan," papar Tommy.
(ikh/ddn)
Komentar Terbanyak
Begini Pengakuan Polisi Sopir Rantis yang Lindas Affan Kurniawan
Pajak Mobil Indonesia Dicap Paling Tinggi Sedunia
Bayangin Aja! Pajak Toyota Avanza Rp 150 Ribu, Nggak Ada Gesek 5 Tahun Sekali