Banyak yang ragu kalau pakai mobil listrik tidak benar-benar bersih karena sumber listrik saat mengisi ulang baterai bersumber dari batu bara yang masih memiliki jejak karbon. PT PLN (Persero) mengatakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sudah menggunakan 100 persen listrik dari energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan PT PLN (Persero) punya sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) untuk penggunaan listrik pada SPKLU periode 2022 hingga 2023. REC merupakan salah satu inovasi produk hijau yang dimiliki PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang diakui secara internasional.
"Masyarakat sekarang tidak perlu ragu lagi menggunakan EV, karena sumber listrik SPKLU PLN sudah berasal dari pembangkit listrik ramah lingkungan," ucap Darmawan dalam keterangannya dikutip Kamis (4/12/2023).
REC adalah salah satu instrumen produk hijau untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang diakui standar internasional, di mana REC memvalidasi bahwa produksi Tenaga Listrik per megawatt-hour (MWh) berasal dari energi listrik terbarukan yang tersertifikasi.
REC merupakan bukti kepemilikan sertifikat berstandar internasional untuk produksi tenaga listrik yang dihasilkan dari pembangkit energi terbarukan. REC dari PLN ini menggunakan sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat, untuk memastikan bahwa setelah sertifikat diterbitkan, tidak dapat dibeli atau dijual ke pihak lain.
Darmawan menjelaskan, lebih dari 300 perusahaan yang beroperasi di Indonesia sudah menikmati layanan REC.
"PLN ingin menghadirkan opsi pengadaan EBT yang terjangkau, cepat dengan jangkauan luas bagi 'corporate buyer'. Jika sebelumnya layanan REC yang memiliki standar internasional hanya dinikmati melalui sistem di luar negeri, maka sekarang sudah tersedia di dalam negeri dan bersumber dari pembangkit EBT di Indonesia," ujarnya.
PLN memproyeksikan pemakaian listrik hingga Desember 2023 sebesar 2.304 MWh, hal ini didorong guna mendukung transisi dari kendaraan berbasis fosil ke kendaraan listrik.
"Kami terus membangun kolaborasi untuk meningkatkan jumlah SPKLU agar dapat menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik," ujar Darmawan.
PLN menyebut total penggunaan REC mencapai 3,08 Terrawatt hour (TWh) dengan peningkatan sebesar 75 persen dibandingkan realisasi tahun 2022 sebesar 1,76 TWh. Sementara sejak diluncurkan tahun 2020 hingga akhir 2023, total penjualan REC PLN telah lebih dari 5 TWh.
Saat ini ada empat pembangkit PLN yang siap menyuplai listrik hijau untuk pelanggan REC, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang yang berada di sistem kelistrikan Jawa Madura Bali, PLTP Lahendong dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru yang masuk ke dalam sistem kelistrikan Sulawesi serta PLTP Ulubelu yang masuk ke dalam sistem kelistrikan Sumatera.
Simak Video "Video Vinfast Mau Bangun 100 Ribu SPKLU di Indonesia"
(riar/rgr)