Saran MTI Biar Orang Patuh di Perlintasan Kereta: Pasang Videotron

Kecelakaan hebat yang melibatkan truk besar dan kereta api di Semarang, Jawa Tengah telah membuka mata banyak pihak, termasuk Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI). Mereka menyarankan, agar kejadian serupa tak lagi terulang, perlu pemasangan videotron di sekitar perlintasan kereta.

Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat, Djoko Setijowarno menjelaskan, keberadaan videotron tersebut berfungsi sebagai sarana edukasi dan pengingat untuk pengendara motor atau mobil yang hendak melintas di jalur kereta.

"Videotron yang menunjukkan kejadian dan bahaya akibat melanggar aturan di pelintasan sebidang supaya masyarakat yang melihat tahu risiko yang akan mereka tanggung kalau melanggar," ujar Djoko melalui keterangan resminya, dikutip Senin (24/7).

Djoko berpendapat, kecelakaan kereta api di Semarang, Lampung dan Kisaran beberapa waktu lalu tak lepas dari perilaku pengguna jalan yang tak mau mematuhi aturan. Menurut dia, masyarakat secara berkelanjutan harus terus mendapat sosialisasi dan edukasi sebagai bentuk pencegahan.

Lebih jauh, Djoko menambahkan, kecelakaan di perlintasan kereta api yang terjadi berturut-turut, membuktikan bahwa area tersebut sangat berbahaya. Dia tak bisa menyalahkan masinis, lantaran kereta api tak bisa direm mendadak.

"Selain itu kereta api mengangkut ratusan orang yang bisa berdampak fatal apabila mengalami gangguan perjalanan," kata Djoko.

Akademisi Prodi Teknik Sipil dari Unika Soegijapranata ini mengingatkan pentingnya peran pemerintah dalam mendukung peningkatan keselamatan masyarakat di perlintasan kereta. Peran tersebut bisa berupa anggaran maupun rencana sosialisasi dan edukasi.

"Hal ini termasuk membuat jalan atau jalur layang supaya tidak ada lagi pelintasan kereta api sebidang, terutama di titik-titik yang rawan kecelakaan," katanya.