Capres nomor urut 01 Ganjar Pranowo berkunjung ke Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (22/2/2024). Ganjar pun sempat duduk di dalam mobil SUV kompak, Suzuki Jimny. Dia pun mencoba mengonfirmasi penjualan Suzuki Jimny yang laris manis, juga harga seken Suzuki Jimny yang dianggap lebih mahal dari harga barunya.
Di IIMS 2024, Ganjar mengunjungi sejumlah booth mobil. Dari Mitsubishi, Suzuki, MG, hingga merek-merek mobil China seperti Chery dan BYD. Ganjar juga merasakan duduk di mobil SUV kompak, Suzuki Jimny. Tak hanya itu, Ganjar juga tahu jika Suzuki Jimny laris keras dan unit bekasnya sempat jadi 'gorengan' pelapak', dijual dengan harga tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tadi udah coba naik, tapi macet tadi. Aku naik (mobilnya) diem aja," kata mantan Gubernur Jawa Tengah itu. Saat diminta untuk mencoba lagi duduk di dalam Suzuki Jimny, Ganjar tidak mau. "Nggak (mau). Takut tertarik (beli)," canda Ganjar lagi.
"(Suzuki Jimny) ini laku keras ya? (Harga) sekennya lebih mahal ya?," tanya Ganjar yang didampingi oleh Strategic Planning Dept. Head Suzuki Indomobil Sales (SIS) Joshi Prasetya.
Beberapa saat lalu, harga bekas Suzuki Jimny 3 pintu memang menjadi bahan 'gorengan' pelapak mobil di Indonesia. Harga baru Suzuki Jimny 3 pintu berkisar Rp 443,9 juta hingga Rp 460,5 juta. Namun ada penjual Suzuki Jimny bekas yang membanderol unit ini di toko online, dengan harga jauh lebih mahal dari harga barunya, yakni mencapai Rp 500 juta.
Alasan kenapa penjual Suzuki Jimny bekas berani mematok harga tinggi adalah karena inden mobil ini bertahun-tahun. Suzuki Jimny 3 pintu masih diimpor secara utuh dari Jepang dan kuota untuk Indonesia terbatas. Karena suplai lebih rendah dari permintaan, akhirnya harga Suzuki Jimny 3 pintu pun sempat 'digoreng' oleh para pelapak.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?
Difatwa Haram, Truk Pembawa Sound Horeg Masuk Kategori ODOL?