Di media sosial viral petugas polisi pengawal mengusir pengendara Mercedes-Benz yang membuntuti konvoi pengawalan. Petugas polisi pengawal tersebut sampai memberikan teguran beberapa kali sebelum akhirnya mobil Mercy itu disetop.
Dari video yang diunggah akun TikTok escort79, petugas itu tampak sedang melakukan pengawalan terhadap salah satu kendaraan pejabat yang sedang bertugas. Namun, sebuah mobil Mercedes-Benz berkelir putih mencoba membuntuti di belakang mobil yang dikawal itu.
Petugas polisi itu beberapa kali memberi peringatan kepada pengendara Mercy agar keluar dari rangkaian konvoi pengawalan. Namun, pengendara Mercy itu tetap membuntuti mobil yang tengah dikawal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai akhirnya, polisi pengawal memaksa pengendara Mercy itu berhenti. Polisi itu turun dari motor patwalnya dan memberikan teguran kepada pengendara Mercy.
"Kok ngikut? Kenapa ngikut? Kalau kamu ketabrak, siapa yang tanggung jawab? Ya, jangan kayak gitu. Nikmati aja. Kalau ini ada acara Departemen Dalam Negeri. Ayo mau ikut? Kamu saya masukin nanti ke acaranya, ganti baju Korpri, mau? Nggak kan? Nikmati ya, liburannya nikmati," kata petugas polisi tersebut kepada pengendara Mercy.
Pengendara Mercy itu tampak diam saja tak bisa menjawab. Petugas kemudian melanjutkan perjalanan dan kembali melakukan pengawalan.
@escort79Makin kesini.. Malah Makin KeSana Yang Kerja Mau Libur⦠Yang Libur Mau ikutan Kerja..
β¬ suara asli - Escort79
Bahaya Buntuti Konvoi yang Dikawal
Aksi semacam ini banyak terjadi di Indonesia. Tak hanya konvoi pengawalan yang dibuntuti, bahkan pengendara tak segan-segan mengekor di belakang mobil darurat seperti ambulans. Bahkan tak jarang pengendara itu menyalakan lampu hazard seolah-olah menjadi bagian dari rombongan itu.
Praktisi keselamatan berkendara berkomentar bahwa pengendara lain yang nekat masuk dan membuntuti konvoi pejabat sama saja mencari masalah. Menurut Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, pengemudi lain yang 'nebeng' pada sebuah konvoi yang bukan bagiannya berarti tidak mementingkan keselamatan.
"Karena dia tidak tahu tujuan, kepentingan dan maksud dari konvoi tersebut. Biasanya sebuah konvoi VVIP sifatnya urgent dan terbatas, sehingga kecepatannya relatif tinggi, zig-zag dan mepet-mepet. Ketika diikutin berpotensi bahaya serempetan, tabrakan sampai dengan konflik," ujar Sony kepada detikOto beberapa waktu lalu.
Menurutnya, membuntuti konvoi pejabat negara bisa dianggap sebagai indikasi ancaman. Untuk itu, Sony menyarankan saat ada konvoi pengendara lain harus membuka jalan, bukan mengikuti konvoi.
"Kalau yang diikutin itu konvoi pejabat negara cari masalah namanya. Pejabat negara kan maksimal security-nya. Ketika ada yang ngikutin bisa dikira/indikasi ancaman," ujar Sony.
(rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP