Alat 'Sulap' Sampah Plastik Jadi BBM Sudah Diuji BRIN

Alat 'Sulap' Sampah Plastik Jadi BBM Sudah Diuji BRIN

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 29 Sep 2023 08:43 WIB
ORPA BRIN
Gedung BRIN Foto: Rachmatunnisa
Jakarta -

Warga Banjarnegara, Budi Trisno Aji mencipatakan alat yang bisa mengolah sampah plastik jadi bahan bakar minyak (BBM). Alat itu bernama Faspol 5.0, disebutkan sudah diuji oleh Badan Riset Inovasi Nasional.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Jawa Tengah, M Arief Irwanto, menambahkan ditemukan dari penjaringan inovasi masyarakat melalui krenova. Tercatat ada sekitar 1.800-an inovasi yang terjaring krenova sampai Juni 2023. Dari total itu, kemudian dipilih 309 inovasi karya dari perguruan tinggi, swasta, dan masyarakat.

"Dari masyarakat ada 309 yang terpilih dan kemudian kita pilih Faspol 5.0 untuk masuk nominasi IGA (Innovative Goverment Award). Sebab Faspol punya dua bidang besar, yaitu lingkungan hidup dan sumber daya energi. Bisa menjadi bank sampah dan sampah plastik dikembangkan menjadi BBM," katanya Arief dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Rabu (27/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi bilang pengujian sudah dilakukan dari pihak Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Salah satunya digunakan pada mobil penumpang Fortuner lansiran 2008.

"Kemarin sudah dilakukan pengujian oleh BRIN dan bisa digunakan, baik pada mesin pertanian maupun mesin kendaraan bermotor, seperti mobil kemarin yang diuji Fortuner tahun 2008, dan dinyatakan laik untuk digunakan pada kendaraan," ujar Budi.

ADVERTISEMENT

Sebagai ilustrasi, 50 kg sampah plastik dapat diolah menjadi bahan bakar minyak setara solar sebanyak 30 liter, bensin 10 liter, minyak tanah sebanyak 5 liter, air 2 liter, residu karbon aktif sebanyak 3 kg.

"Hasil inovasi ini siap untuk dikomersialisasikan, karena telah melewati beberapa uji dan kajian. Hasil uji kualitas setara dengan bio solar dan Pertamina Dex. Hasil BBM sudah diujicobakan ke kendaraan," kata Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.

Inovasi itu dilatarbelakangi oleh permasalahan sampah, terutama sampah plastik, di mana polusi sampah plastik Indonesia ini mencapai 5,4 juta ton per tahun. Sekitar 20 persen sampah plastik ini berakhir di perairan laut.

Faspol 5.0 itu juga sudah dimanfaatkan oleh warga Desa Kasilib, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara. Bahkan, teknologi Faspol 5.0 itu juga mulai diaplikasikan di 48 desa di Indonesia.

"Bisa mengurangi sampah plastik. Untuk skala desa terutama di desa kami, sampah plastik bisa terselesaikan. Ada solusi dan solusinya bisa menghasilkan energi baru, yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," ujar Budi.

Sementara untuk produk olahan teknologi Faspol 5.0 itu dinamai Petasol dan sudah merilis logo bersama BRIN. Produk itu saat ini masih dalam proses pendaftaran regulasi dan mengurus izin untuk dapat dijual secara umum. Proses itu didampingi oleh BRIN dan Pemprov Jateng melalui Brida Jateng.

"Saat ini perizinan sedang diupayakan. Nanti akan ada izin edar dan sebagainya. Proses dengan BRIN sudah sampai level nasional dan mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada informasi terkait proses perizinan tersebut," ungkapnya.




(riar/din)

Hide Ads