"Angka keberhasilan (lulus ujian praktik), secara persentase mendekati hampir 80 sampai 90 persen, " ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman saat ditemui awak media di Jakarta, dikutip dari Antara (25/9).
Latif menegaskan, meski persentase kelulusan meningkat, namun masih ada yang harus dibenahi dari budaya berkendara pemohon, yakni kemampuan mengendalikan diri.
"Cuma karena kesadaran mereka untuk mengendalikan diri saja yang perlu dilatih, kepedulian terhadap lingkungan ini yang harus dimiliki oleh seluruh para pengemudi, itu yang terpenting," ungkapnya.
Sayangnya, Latif tak merinci lebih detail soal jumlah pemohon yang lulus ujian SIM dengan lintasan baru dan lama. Dia hanya memastikan, perbedaannya sangat jauh. Selain itu, Latif juga menegaskan, perubahan pola ujian membuat masyarakat lebih antusias mengikuti proses pembuatan SIM secara benar.
"Alhamdulillah, responnya sangat tinggi, mereka mengapresiasi dan mereka antusias untuk berlatih dan mereka istilahnya percaya diri dalam pelaksanaan ujian, sehingga praktik-praktik yang tidak benar, ya harus kita hilangkan, " tuturnya.
Lebih jauh, mantan Dirlantas Polda Jawa Timur mengungkap penyebab pemohon tetap tak lulus di lintasan baru yang dianggap lebih mudah. Kata dia, mereka kurang memahami rambu-rambu yang ada di lokasi ujian.
"Kalau keterampilan yang biasa dengan membentuk angka 8 sulit, ini kan sudah diganti dengan membentuk huruf S, sangat mudah, tetapi banyak mengalami kegagalan adalah kesadaran mereka tentang rambu-rambu yang ada, " kata Latif.
Simak Video "Video: Ganti Rugi Operator Korea ke 230 Ribu Pelanggan Imbas Kebocoran Data"
(sfn/dry)