Polusi Udara Jakarta Jadi Sorotan, Motor Jadi Biang Kerok Terbesar

Dina Rayanti - detikOto
Sabtu, 12 Agu 2023 08:31 WIB
Ilustrasi sepeda motor sebagai penyumbang polusi terbesar di Jakarta. Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Polusi udara di kawasan Jabodetabek belakangan menjadi sorotan. Rupanya, sektor transportasi khususnya sepeda motor menjadi biang kerok utama.

Polusi udara di DKI Jakarta belakangan membetot perhatian masyarakat. Pasalnya, kualitas udara di Jakarta terpantau yang paling buruk dalam beberapa hari terakhir. Jakarta telah melampaui sejumlah kota ternama di dunia terkait polusi udara, mulai dari Riyadh, Doha dan Lahore. Jakarta berada di peringkat teratas sejak Senin (7/8) lalu.

Jakarta juga tercatat secara teratur memiliki tingkat polusi PM 2,5 yang berarti 'tidak sehat'. Polusi udara di Jakarta diyakini dapat menyebabkan masalah pernapasan.

Terkait hal itu, Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) mengungkap fakta lainnya. Dalam data yang dihimpun KPBB, pencemaran udara terbesar disebabkan oleh sektor transportasi. Untuk jenisnya, paling banyak adalah sepeda motor sebesar 45%, truk 20%, bus 13%, mobil diesel 6%, mobil bensin 16%, dan kendaraan roda tiga 0,23%.

"Sepeda motor adalah poluter terbesar, diikuti oleh truk dan bus sebagai kendaraan diesel menyumbang pollutant yang cukup besar-besar. Populasi sepeda motor yang sangat tinggi di Jakarta dsk (lebih dari 16 juta unit) adalah faktor penyebabnya, selain teknologi sepeda motor memungkinkan emisi per penumpangnya relatif tinggi," tulis KPBB dalam keterangannya.

Populasi sepeda motor di Ibu Kota Jakarta memang terbilang besar. Jumlahnya bahkan tembus belasan juta unit. Di samping itu, KPBB juga menilai adanya ketertinggalan teknologi mesin kendaraan yang tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan rendah emisi. BBM oktan rendah juga menjadi faktor pendukung dari peningkatan pencemaran udara di Jakarta. Untuk menekan hal itu, KBPP meminta agar bisa dilakukan razia emisi di berbagai sektor, utamanya emisi kendaraan bermotor. KPBB juga mendukung adanya gerakan masif peralihan ke kendaraan elektrifikasi seperti motor listrik di Jakarta.

"Elektrifikasi sepeda motor di Jakarta dan sekitarnya adalah keharusan, karena akan efektif mengendalikan pencemaran udara. Mengingat sepeda motor adalah pengemisi terbesar di Jakarta dsk, maka adopsi sepeda motor listrik akan serta-merta memberikan kontribusi penurunan pencemaran udara Jakarta dsk sebesar 45%, berikut menurunkan level emisi CO2 hingga 44%," urai KPBB.

Di lain pihak, Kadis Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto juga mengungkap ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah pencemaran udara terus berlanjut. Salah satunya, masyarakat disarankan untuk menggunakan transportasi umum.

"Karena memang pencegahan itu harus dilakukan sedini mungkin dari diri sendiri. Misalnya dengan menggunakan transportasi publik atau dengan bahan bakar berkualitas lebih baik," jelas Asep dikutip detikNews.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menargetkan keberadaan 100 unit bus listrik yang dioperasikan oleh PT TransJakarta. Hal ini dilakukan agar masyarakat mau beralih menggunakan transportasi umum. Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menambahkan, bagi masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan pribadi, maka bisa mengendarai kendaraan elektrifikasi.

"Kami juga mendorong untuk elektrifikasi di sektor angkutan umum maupun kendaraan bermotor. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini telah memberikan insentif bagi masyarakat yang membeli kendaraan bermotor listrik di mana BBNKB-nya nol rupiah," terang Syafrin.



Simak Video "Video: Bagaimana Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini?"

(dry/lth)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork