Aryanto Misel mengungkap dirinya dipaksa membuka 'resep' Nikuba saat berada di Italia. Begini cerita Aryanto Misel saat berada di Italia.
Alat yang diklaim bisa mengkonversi air jadi bahan bakar bernama Nikuba belakangan menuai kontroversi. Klaim Nikuba yang bisa 'menyulap' air jadi bahan bakar itu diragukan sejumlah pihak karena dianggap masih membutuhkan BBM. Namun sang penemu Aryanto Misel menegaskan bahwa Nikuba bisa bekerja tanpa bantuan bahan bakar. Nikuba yang viral pada tahun 2022 itu juga sudah diuji di motor dinas TNI dan bisa berjalan.
Nikuba baru-baru ini dikabarkan unjuk gigi di Italia, tepatnya di hadapan sejumlah produsen otomotif ternama di sana. Rupanya, Nikuba tidak dibawa terbang ke Italia. Di negara asal Lamborghini hingga Ferrari itu, Aryanto Misel hanya melakukan presentasi Nikuba tanpa kehadiran alat tersebut. Di samping itu, pria asal Cirebon itu juga bercerita bahwa saat di Italia dirinya dipaksa untuk membuka 'resep' katalis yang berada dalam Nikuba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya nggak bawa alat, cuma orang Itali itu beli alat di Rumania. Saya dipaksa membuka resep-resep katalis, memang saya membuka di sana, motor itu bisa hidup dan menjalankan mesin," tutur Aryanto dikutip dari sebuah wawancara yang ditayangkan akun Youtube TVRI.
Katalis yang berada di dalam Nikuba diklaim Aryanto memang bikinannya sendiri dan tidak dijual di pasaran. Katalis tersebut berfungsi untuk menghasilkan hidrogen.
Lebih lanjut Aryanto menjelaskan bahwa beberapa pihak dari Italia cukup terkesima lantaran dia bisa menjalankan alat serupa dengan Nikuba. Ditambah lagi, alat itu bisa menjalankan motor sebagaimana Nikuba di Indonesia.
Aryanto berada di Italia selama 14 hari. Selama dua pekan itu juga dirinya menandatangani kesepakan kerjasama yang tidak diuraikan secara mendetail. Yang jelas, Aryanto mengatakan bahwa perwakilan dari perusahaan pengundang dari Italia bakal datang langsung ke Cirebon guna pengembangan Nikuba lebih lanjut.
"Agustus itu pada mau ke sini minta dibelajarin sampai menjalankan motor. Karena kan kompensasi belum ada, kompensasi belum ada saya juga merasa keberatan. itu setelah saya tandatangan kesepakatan itu, kan kesepakatannya tentang Nikuba tadi, tapi ternyata itu nggak ada, karena itu Bahasa Inggris semua karena saya kurang paham dan nggak tau, setelah diteliti sama teman saya itu nggak ada nama Nikuba sama sekali di sana (di dalam perjanjian)," urainya.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?