Jakarta -
Mobil termurah tanpa AC dan Radio dengan cicilan Rp 1 jutaan menjadi berita terpopuler di detikOto sepanjang Mei 2022.
Adalah Daihatsu Ayla tipe 1.0 D M/T yang menjadi mobil baru paling murah di Indonesia. Kala itu harganya Rp 108 Jutaan (OTR Jakarta), meski sekarang harganya sudah naik jadi Rp 112 jutaan. Sebagai pembanding, LCGC termurah dari merek lain Honda Brio dijual Rp 155,7 juta, dan Toyota Agya Rp 155,5 juta.
Sebagai mobil termurah, Ayla 1.0 D M/T juga belum disertakan lampu LED, mobil juga terkesan sederhana tanpa adanya aksen chrome yang menempel di sekujur body. Sementara bagian velg menggunakan ukuran 13 inch tanpa cover atau wheel cap. Lanjut ke area bagian belakang juga belum dilengkapi wiper.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak peluncurannya, Daihatsu Ayla 1.0 D tidak dibenamkan fitur pendingin udara atau air conditioner (AC). Juga tidak ada fitur entertainment audio pada mobil berkapasitas 5-penumpang ini.
Daihatsu Ayla 1.0 D Foto: Dok. Aan Andri Setiawan |
Tertarik memilikinya? salah satu cara untuk membeli mobil ialah dengan cara mencicil. Berdasarkan skema kredit yang ditawarkan oleh salah satu lembaga pembiayaan, New Ayla 1.0 D M/T dibanderol Rp 108,2 juta, Skema tenor 60 bulan dengan Down Payment (DP) 30 persen, maka perlu Total DP Rp 33.510.000, sementara cicilan per bulannya Rp 1.600.000.
Skema cicilan lain atau dalam jangka waktu 4 tahun atau 48 bulan, diperlukan TDP 33.150.000, maka angsurannya Rp 1.880.000 per bulan. Tak ingin nyicil lama-lama, TDP sama tapi skema 24 bulan, maka angsurannya Rp 3.430.000, Kalau Anda ingin skema 1 tahun dengan TDP yang sama, cicilannya Rp 6.570.000.
Perlu diketahui skema cicilan di atas merupakan referensi awal yang sifatnya sementara, tidak mengikat, dan dapat berubah/dilakukan penyesuaian sesuai perhitungan kredit.
Selain berita cicilan Rp 1 jutaan mobil termurah tanpa AC dan Audio di Indonesia. Berita terpopuler lainnya pada Mei 2022 ialah mobil LSUV ringsek 'adu banteng' dengan motor Supra.
[Lanjut Halaman Berikutnya: LSUV ringsek 'adu banteng' dengan motor Supra]
Sepeda Motor Supra Adu Banteng dengan Mobil LSUV
Sepeda motor Supra dengan mobil Low SUV adu banteng. Warganet justru menyoroti bagian depan mobil yang ringsek parah.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun instagram @indocarstuff. Dalam tayangan terlihat sepeda motor tengah berbonceng tiga, sementara dari arah berlawanan terdapat mobil diduga Toyota Rush. Brak...! kecelakaan pun tak terhindar.
Terlihat disematkan foto-foto bagian depan mobil itu ringsek, bemper penyok ke dalam, lampu pecah, dan kap mesin juga terangkat. Sementara sepeda motor terlihat juga mengalami kerusakan, body hingga suspensi tidak lagi berada di posisi normal.
Mobil ringsek adu banteng dengan motor Foto: Tangkapan layar @indocarstuff |
Penjelasan crumple zone
Pengamat Otomotif sekaligus Akademisi dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu,membenarkan kalau mobil-mobil kekinian memang punya pelat body lebih tipis. Tapi itu diiringi dengan teknologi yang lebih maju.
"Rancangan struktur dan kulit metal untuk bodi mobil sekarang sudah berkembang dengan sangat pesat. Jika dulu semuanya dibuat dari pelat tebal adalah akibat keterbatasan teknologi pada zamannya," kata Yannes saat dihubungi detikcom beberapa waktu yang lalu.
"Dampaknya, mobil-mobil berteknologi struktur lama acapkali menggunakan pelat tebal. Hal inilah yang kemudian dianggap oleh masyarakat awam sebagai mobil yang kuat dan tidak mudah penyok," sambung dia.
Yannes melanjutkan bodi mobil yang mudah penyok itu merupakan bagian dari sistem keselamatan sebuah mobil. Saat ini untuk mengetahui kekuatan mobil terletak pada struktur rangkanya. Setidaknya ada dua struktur rangka pada mobil penumpang, yaitu ladder dan monokok.
Salah satu keuntungannya konsumsi BBM jadi lebih irit. Di sisi lain bisa menggunakan mesin dengan kapasitas mesin lebih kecil.
"Sekarang semuanya sudah berubah. Pendekatan rancangan struktur mobil sudah dibagi dua secara tegas. pertama main cage structure yang terbuat dari baja diperkeras yang sangat rigid dengan tujuan agar 'kerangkeng' ini dapat melindungi penumpang di dalam kabin semaksimal mungkin."
"Kedua, body shell, terbuat dari material pelat baja tipis dengan tujuan agar beban total material yang harus diangkut dan didorong oleh motor penggerak dapat semakin ringan," jelas Yannes.
Dia melanjutkan, mobil-mobil sekarang diharuskan memiliki teknologi pedestrian protection atau perlindungan pejalan kaki. Teknologi itu mengharuskan bodi mobil bisa menyerap benturan biasa pada bagian depan dan belakang.
"Untuk menyerap sebanyak mungkin energi kinetik akibat tabrakan frontal, terutama dari bagian depan dan belakang area yang kita kenal dengan istilah crumple zone," ungkap Yannes.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah