Pemerintah akhirnya resmi menaikan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dan non-subsidi per 3 September 2022. Dengan harga Pertalite (RON 90) mencapai 10.000/liter, Pertamax (RON 92) Rp 14.500/liter, dan Solar subsidi menjadi Rp 6.800.
Meski demikian, dalam situs resmi perusahaan migas asal Inggris BP, rupanya mereka memilih untuk menurunkan harga per 1 September 2022.
"Kami berkomitmen untuk terus melakukan inovasi agar dapat selalu menghadirkan bahan bakar berkualitas bagi kendaraan Indonesia. Harga bahan bakar BP dapat berubah sewaktu-waktu berdasarkan fluktuasi harga minyak mentah dunia," tulis dalam situs resmi BP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Berikut harga BP berlaku efektif 27 Agustus 2022:
1. BP 90: Rp 15.850 (Jabodetabek)
2. BP 92: Rp 15.990 (Jabodetabek) dan Rp 17.300 (Jawa Timur).
3. BP 95: Rp 17.900 (Jabodetabek) dan Rp 19.000 (Jawa Timur).
4. BP Diesel: Rp 19.280 (Jabodetabek) dan Rp 19.000 (Jawa Timur).
Harga berlaku efektif 1 September 2022:
1. BP 90: Rp 15.320 (Jabodetabek)
2. BP 92: Rp 15.420 (Jabodetabek) dan Rp 15.420 (Jawa Timur).
3. BP 95: Rp 16.130 (Jabodetabek) dan Rp 16.130 (Jawa Timur).
4. BP Diesel: Rp 17.990 (Jabodetabek) dan Rp 17.990 (Jawa Timur).
Dalam pemberitaan detikOto sebelumnya, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, BBM yang dijual lebih murah seperti Vivo dan BP merupakan jenis BBM umum (JBU). Menurutnya, masing-masing badan usaha menentukan harga ecerannya sesuai dengan ketentuan Kementerian ESDM.
"Masyarakat mempunyai pilihan untuk membeli BBM JBU dari semua badan usaha," sambungnya.
Saat disinggung apakah pelanggan bakal kembali, Irto menuturkan harga JBU fluktuatif. Ia mengatakan, masyarakat akan menentukan pilihan.
"Harga JBU itu fluktuatif, masyarakat nanti akan memilih," ujarnya.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah