Supaya Anak Muda Tertarik Pakai Kendaraan Listrik, Cicilannya yang Murah, Dong

Supaya Anak Muda Tertarik Pakai Kendaraan Listrik, Cicilannya yang Murah, Dong

M Luthfi Andika - detikOto
Jumat, 29 Jul 2022 12:31 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Bali. SPKLU ini tipe ultra fast charging pertama di RI.
SPKLU Super Charged di Bali (Foto: Aulia Damayanti/detikcom)
Jakarta -

Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyambut era baru berbasis listrik. Dirinya pun berharap agar pabrikan otomotif dan lembaga pembiayaan kendaraan memberikan kemudahan, terutama untuk kaula muda yang hendak memiliki kendaraan listrik.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, karena belum dipilihnya kendaraan listrik oleh para kaula muda di Bali, disebabkan banyak yang sudah lebih dulu memiliki kendaraan konvensional.

"Pada tahun 2023 kami akan lebih ekspansif dan lebih kuat. serta kami mengajak para pelaku usaha atau para remaja, para siswa menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan. Kendaraan listrik biasanya dipilih oleh kaula muda karena desainnya yang lucu, hanya memang ini tidak mudah, karena masyarakat sudah memiliki kendaraan bahan bakar fosil," ucap I Wayan Koster.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini harus ditransisikan untuk menggunakan listrik. Saya rasa butuh insentif dari pabrikan, pinjaman dengan buang yang lebih kecil dan cicilan lebih lama (dari lembaga pembiayaan), Sehingga bisa meningkatkan permintaan kendaraan listrik," Wayan menambahkan.

Tidak berhenti sampai di situ, I Wayan menambahkan bahwa Bali menjadi lokasi yang benar-benar serius untuk menggunakan peran tenaga listrik dalam segala hal, dari hulu ke hilir.

ADVERTISEMENT
Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Denpasar, BaliStasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Denpasar, Bali Foto: Sui Suadnyana/detikcom: Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Denpasar, Bali

"Kami berharap untuk tidak akan menggunakan tenaga pembangkit fosil, dan harus menggunakan energi lain minimum gas, tidak lagi menggunakan batu bara atau bahan bbm fosil lainnya," Wayan berkata.

"Di sektor lain, Bali akan menerapkan transportasi energi terbesar di Bali dan ini telah diatur dalam undang-undang (UU) daerah menggunakan tenaga listrik pada transportasi di Bali. Kami ingin mewujudkan kehidupan yang sehat dan berkualitas, bahkan untuk penyediaan pangan, kami akan menggunakan sistem pertanian organik, tidak lagi menggunakan pestisida untuk meningkatkan kualitas. Begitu juga dengan air, kami jaga dalam bentuk UU, jangan sampai dirusak dan timbul banyak polusi dan bali juga akan membatasi penggunaan sampah plastik," Wayan menambahkan.




(lth/din)

Hide Ads