EV Smart Mobility, Menuju Bali yang Ramah Mobil Listrik dan Makin Bersih

EV Smart Mobility, Menuju Bali yang Ramah Mobil Listrik dan Makin Bersih

M Luthfi Andika - detikOto
Kamis, 28 Jul 2022 08:15 WIB
Toyota meresmikan pengembangan program Smart Mobility Project di Pulau Samosir. Ada 11 mobil ramah lingkungan yang diturunkan untuk menunjang program tersebut.
Mobil listrik bakal makin banyak wara-wiri di Bali (Foto: Dok Toyota Astra Motor)
Jakarta -

Bali akan menjadi provinsi dengan ekosistem mobil listrik paling baik. Pulau Dewata diharapkan bakal makin bersih seiring bertambahnya kendaraan ramah lingkungan.

Demi mendukung rencana pemerintah untuk bisa lebih mempercepat kendaraan elektrifikasi, 5 pabrikan otomotif Mitsubishi Motors, Nissan, FUSO, Isuzu, dan Toyota, berkolaborasi dengan melahirkan satu proyek percontohan ekosistem kendaraan elektrifikasi, yang disebut EV Smart Mobility-Joint Project yang berada di Nusa Dua Bali.

Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyambut baik inisiasi dari 5 pabrikan tersebut, karena langkah 5 pabrikan asal Jepang tersebut selaras dengan tujuan Bali untuk menjadi wilayah yang bebas dari emisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sangat senang dengan acara ini (EV Smart Mobility-Joint Project) karena ini merupakan bagian dari implementasi visi-misi pembangunan Bali yang saya jalankan, untuk menuju Bali baru, yang menjaga kesucian dan keharmonisan untuk meningkatkan masyarakat," I Mayan Koster dalam pidato sambutannya di peresmian EV Smart Mobility-Joint Project.

EV Smart Mobility – Joint Project diresmikan di Pulau BaliEV Smart Mobility – Joint Project diresmikan di Pulau Bali (Foto: Toyota Astra Motor)

"Ini (EV Smart Mobility-Joint Project) menggambarkan masa depan yang dituju, tidak hanya kemakmuran dari sisi ekonomi, namun sesuai dengan Budaya, Agama dan kearifan lokal dengan dukungan kebijakan dan regulasinya," Wayan menambahkan.

ADVERTISEMENT

Wayan menyatakan tidak hanya mendukung EV Smart Mobility-Joint Project yang digagas oleh 5 pabrikan otomotif asal Jepang tersebut. Wayan juga bertekad agar bisa bisa menjadi contoh daerah dengan sistem percepatan elektrifikasi.

"Di sektor hulu, mengenai energi sudah diatur dalam 'Bali Energi Bersih', yang bersumber energi terbarukan atau sumber lainnya yang menghasilkan emisi yang rendah. Kami bertekad tidak akan menggunakan tenaga pembangkit fosil, dan harus menggunakan energi lain minimum gas. Tidak lagi menggunakan batu bara atau bahan bbm lainnya untuk menghasilkan energi listrik," Wayan menambahkan.




(lth/din)

Hide Ads