Terungkap, Alasan Banyak Pemudik Menyeberang Merak-Bakauheni Malam Hari

Terungkap, Alasan Banyak Pemudik Menyeberang Merak-Bakauheni Malam Hari

Ridwan Arifin - detikOto
Rabu, 27 Apr 2022 20:27 WIB
Suasana Pelabuhan Merak, Banten lepas tengah malam, Minggu (24/4/2022).
Pelabuhan Merak, Banten Foto: M Iqbal/detikcom
Jakarta -

Pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni setiap tahun dibanjiri pemudik. Tapi selalu ada antrean kendaraan yang mengular, biasanya terjadi pada jam-jam malam hari.

Menurut Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno, Pelabuhan Merak-Bakaheuni kerap terjadi penumpukan lantaran distribusi kedatangan pengguna jasa penyeberangan tidak merata.

"Lonjakan terjadi mulai pukul 22.00 WIB, dan baru dapat terurai pada pukul 09.00 pagi esoknya," kata Djoko dalam keterangannya, dikutip Rabu (27/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat ini juga menjelaskan pola yang sama akan terjadi pada mudik 2022. Ini disebabkan karena pemerintah belum menjamin keamanan pemudik yang hendak menyeberang ke Sumatera.

"Hingga saat ini pemerintah belum dapat menjamin keamanan pemudik di wilayah Sumatera, khususnya di Lampung," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, banyak pemudik memiliki pertimbangan yang sama, sehingga penumpukan kendaraan pada malam hari tak bisa dihindari. Hingga sisa antrean kendaraan baru bisa terurai pada 09.00 pagi.

"Alasan keamanan menyebabkan pemudik memilih menyeberang pada jam tersebut," ungkap Djoko.

"Pemudik masih merasa was-was jika harus melakukan perjalanan di malam hari di jalan non tol, terutama sepeda motor," tambah dia.

Djoko juga menyoroti masalah ketersediaan angkutan umum yang buruk di daerah tujuan, sehingga memaksa harus membawa kendaraan sendiri untuk nantinya melakukan silaturahmi ke sanak keluarga.

"Pengadaan bus gratis ke Sumatera harus menyasar hingga setiap ibukota kabupaten. Memang jumlahnya tidak sebanyak yang di Pulau Jawa. Namun setidaknya untuk memberikan pilihan pemudik sepeda motor," kata Djoko.

"Harus diakui keberadaan transportasi umum di daerah saat ini sungguuh memprihatinkan dan cenderung makin berkurang. Political will kepala daerah sangat," ungkapnya.




(riar/din)

Hide Ads