Kecelakaan lalu lintas yang masih banyak terjadi di jalanan bikin masyarakat khawatir. Angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas pun masih tinggi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap 24 detik ada satu orang di seluruh dunia meninggal dalam kecelakaan di jalan. Totalnya, sekitar1,3 juta orang meninggal dunia setiap tahun akibat kecelakaan lalu lintas.
Sementara di Indonesia,menurut data Kepolisian Negara Republik Indonesia,rata-rata 3 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan jalan. Data ini juga menyatakan bahwa besarnya jumlah kecelakaan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: 61% kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia yang terkait dengan kemampuan serta karakter pengemudi, 9% disebabkan karena faktor kendaraan (terkait dengan pemenuhan persyaratan teknik layak jalan) dan 30% disebabkan oleh faktor prasarana dan lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei yang dilakukan 3M secara global menyebutkan, 33%responden global memiliki anggota keluarga atau teman dekat yang meninggal atau terluka parah dalam kecelakaan mobil, dan 40% dari insiden itu terjadi selama pandemi. Selain itu, penelitian independen di 11 negara ini mencatat 3 6% responden berusia 18-34 tahun - paling banyak dari kelompok usia lainnya - melaporkan memiliki anggota keluarga dekat atau teman yang terluka parah atau yang meninggal dalam tabrakan lalu lintas, dengan hampir setengah dari insiden itu terjadi selama 18 bulan terakhir.
"Hasil survei global kami menegaskan bahwa peningkatan keselamatan jalan dan transportasi di seluruh dunia harus tetap menjadi prioritas utama, terutama karena jumlah tabrakan lalu lintas meningkat di banyak negara. Bagi kami, sangat penting untuk membantu sebuah keluarga pulang dengan selamat. Kami berkomitmen untuk melanjutkan pekerjaan kami dalam meningkatkan akses ke transportasi yang aman dan mengembangkan solusi keselamatan di seluruh dunia," sebut Dan Chen, President of 3M Transportation Safety Division.
Survei itu mengungkapkan, ada peningkatan kekhawatiran terhadap keselamatan jalan sejak awal pandemi. Bahkan,4 dari 10 responden global mengatakan bahwa kekhawatiran mereka akan keselamatan transportasi dan jalan sama seperti kekhawatiran mereka terhadap COVID-19.
Survei ini juga mengungkapkan bahwa 35% responden di seluruh dunia percaya bahwa transportasi menjadi lebih berbahaya karena pandemi. Selain itu, 35% responden lainnya percaya kematian akibat kecelakaan lalu lintas meningkat pada tahun 2020 saat awal pandemi COVID-19.Disaat yang sama, 55%responden mengatakan mereka mengemudi dengan lebih hati-hati sejak pandemi dimulai,ini menunjukkan tidak ada hubungan antara orang-orang yang mengevaluasi diri mereka dalam mengemudi dan persepsi orang lain di jalan.
Di seluruh dunia, orang-orang sangat mengkhawatirkan dengan perilaku pengemudi lain, masalah visibilitas dan kondisi jalan. Paling banyak, pengendara khawatir dengan pengemudi lain yang main HP sambil berkendara (86%), kelalaian pengemudi lain (83%), cuaca buruk (77%), visibilitas malam hari (75%), dan kesulitan melihat tanda dan marka jalan (72%).
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah