Video sopir bus melakukan aksi berbahaya menyebar di media sosial. Sopir tersebut melakukan kegiatan multitasking, yang menurut pakar keselamatan sama saja dengan bunuh diri.
Dalam video yang menyebar di media sosial, sopir diduga tengah memainkan game online sembari nyetir. Tak berhenti di sana, sopir juga menyalip truk box di depannya.
Sontak saja postingan tersebut memancing respon warganet. Beberapa di antaranya geram karena membahayakan nyawa penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ga inget nyawa tuh, laporin aja!" komen @nue***
"Pak mereka punya keluarga, punya rekan kerja, punya anak buah, harus bertanggung jawab atas hidup orang lain.. jadi tolong jangan egois..," tulis @gdu***
"Selain suka ngeblong ternyata ada jg yg main game online di saat mengemudi..," timpal yang lainnya.
Well, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, pengemudi yang menggunakan ponsel 4 kali lebih mungkin terlibat dalam kecelakaan. Menggunakan ponsel saat mengemudi memperlambat waktu reaksi, terutama waktu reaksi pengereman, dan reaksi terhadap sinyal lalu lintas. Menurut WHO, mengemudi sambil bermain HP juga menyulitkan pengendara mempertahankan kendaraannya di lajur yang sama dan menjaga jarak yang benar.
Instruktur dan founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menegaskan, menambah suatu pekerjaan saat mengemudi seperti bermain ponsel membuat risiko kecelakaan jadi lebih tinggi.
"Dia menambah suatu pekerjaan yang membuat multitasking. Udah pasti mengganggu. Ini kan multitasking driving itu," katanya.
Menurut Jusri, mengemudi kendaraan adalah pekerjaan yang tidak bisa dilakukan berbarengan dengan kegiatan lain. Jika bermain HP sambil mengemudi, maka sistem motorik pada diri pengemudi terganggu.
"Selain nalar, emosi, motorik terpakai semua kan. Ketika motorik kita terganggu karena konsentrasi kita ke sana maka konsentrasi mengemudi kita terganggu dong," ujarnya.
Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menyebut mengemudi sambil bermain HP melebihi bahaya mengemudi mengantuk atau mabuk.
"Ini melebihi bahayanya mengemudi ngantuk atau mabuk. Sama dengan bunuh diri namanya," tegas Sony.
"Fokus pengemudi ketika bermain HP berkurang 40%, artinya kecepatan rendah sekalipun pengemudi akan terlambat berpikir dan bereaksi. Gimana yang kecepatannya 100 km/jam, satu detik saja mobil sudah berpindah lebih dari 25 meter," ujar Sony.
View this post on Instagram
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?