Sopir ambulans, Achmad Faisal (31) punya pengalaman hidup yang tak terlupakan. Dia berhasil menyalip iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo saat berpapasan di Jl. DI Panjaitan, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (25/8). Bagaimana ceritanya?
Achmad menceritakan bahwa ambulans tengah mengangkut pasien dengan HB rendah. Dia bertugas mengantarkan pasien dari Puskesmas Sungai Siring menuju Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie (AWS).
"Itu kondisi pasien laki-laki hb-nya cuma 5,3. Kondisi pasien sudah pucat banget," kata Achmad saat dihubungi detikcom, Selasa (25/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sirine pun dinyalakan, Achmad berusaha secepat mungkin untuk tiba di rumah sakit tujuan. Sekitar pukul 12.30 WITA, dia bertemu bertemu dengan rombongan, Achmad belum tau kalau itu iring-iringan Presiden Jokowi.
Achmad yang juga bergabung sebagai relawan kebakaran (Balakar) dan Samarinda Escorting Ambulans (SEA) ini pun paham prioritas ambulans berada nomor dua, setelah kendaraan pemadam kebakaran. Dia tetap berusaha melewati rombongan VVIP tersebut, namun intensitas sirine dikurangi.
"Kejadian itu pas di Jl. DI Panjaitan, nah pas Panjaitan itu saya lewat, saya lihat itu rombongan pertama Toyota Hi Ace, saya lewat, dikasih jalur sama polisinya sebelah kiri, saya susur terus, nah begitu pas di depan Budi Center, saya lihat itu ternyata ada rombongan mobilnya pak Presiden, saya lihat pelatnya Indonesia 1, kaget saya nih mau disalip apa ndak," kata Achmad.
Gayung bersambut, petugas pengawalan konvoi Presiden memberi sinyal kepada Achmad untuk mengambil jalan dari sisi kiri.
"Pihak kepolisian yang ada di belakangnya mobil presiden itu nyuruh maju, melambaikan tangan suruh maju, akhirnya saya maju," ungkap dia.
"Setelah saya maju, begitu dekat dengan mobilnya presiden, saya buka kaca, saya cuma teriak "Izin Pak," dia (presiden) melambaikan tangan, sudah saya langsung maju lagi," sambung Achmad.
Achmad pun bersyukur petugas pengawal kepolisian memberikan izin ambulans untuk melintas. Pasien pun berhasil diantarkan ke Rumah Sakit.
"Saya sempat ragu mau nyalip apa nggak, kalau tidak ada lambaian tangan dari polisi mungkin saya tidak nyalip. Karena ada lambaian tangan polisi, ya sudah akhirnya saya nyalip saja, berarti kan masih diberi kesempatan kita untuk menolong orang," cerita Achmad.
"Saya respect kepada pihak kepolisian ternyata masih mengutamakan kepentingan ambulans daripada rombongan iring-iringan Presiden," ungkap dia.
Pengalaman ini bakal terus membekas bagi dirinya, apalagi di tengah isu ambulans yang sulit membelah kemacetan jalan.
"Pengalaman yang tidak bisa saya lupakan seumur hidup," kata dia.
"Seorang presiden saja mau membukakan jalan untuk ambulans, masa mobil pribadi nggak mau buka jalan untuk ambulans," ucap Achmad.
Berharap ada tambahan Ambulans
Selain menjadi sopir ambulans untuk Puskesmas Sungai Siring, Achmad juga bekerja di Pusat Karantina. Dia berharap bisa mendapat tambahan ambulans untuk memudahkan mobilitas pasien. Apalagi ambulans tersebut juga biasa digunakan untuk mengangkut pasien COVID-19, pasien umum, hingga kepentingan operasional lainnya.
"Saya harap ada ambulans tambahan, beberapa kali sudah minta belum direspon, karena kita sendiri Pusat Karantina Sungai Siring tidak punya ambulans, jadi masih pinjam ambulans Puskesmas, makanya kita masih diperbantukan oleh puskesmas sungai siring untuk dipinjamkan mobil ambulans untuk mobilitas, kadang dipakai untuk puskar, dipakai untuk Puskesmas," cerita dia.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah