SPBU Pertamina Sekarang Jual BBM, di Masa Depan Bakal Jadi Tempat Cas Mobil Listrik

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 06 Agu 2021 11:35 WIB
Pertamina diharapkan membantu memperbanyak charging station kendaraan listrik (Rifkianto Nugroho/detikoto)
Jakarta -

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyatakan tidak mudah untuk membangun industri mobil listrik. Ketersediaan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) jadi salah satu faktor untuk mendorong orang beralih ke kendaraan listrik.

Pria yang diketahui juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) ini mengatakan industri mobil dan motor listrik merupakan sesuatu hal yang baru.

"Tidak ada yang mudah untuk membangun sesuatu yang baru. Mobil listrik adalah sesuatu yang baru, tentu semuanya masih banyak yang menunggu," ujar Moeldoko dalam konferensi virtual, Kamis (5/8/2021).

"Walaupun Pak Luhut, Pak Menhub, kepala BPPT, Menteri ESDM, dan hampir semuanya, luar biasa memberi dukungan, tetapi sekali lagi bahwa ini sesuatu hal yang baru, memang tidak mudah," sambung dia.

Moeldoko melanjutkan untuk mendorong Perpres No. 55 Tahun 2019, tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan perlu sinergi antarlembaga. Contoh yang sudah dilakukan ialah SPKLU kolaborasi antara BPPT dan Pertamina yang berlokasi di MT Haryono, dan Lenteng Agung.

SPKLU tersebut memiliki fasilitas fast charging 50 kW. Sementar colokan atau plug charger yang digunakan berstandar Eropa dan Jepang, seperti CCS2 gun (standar Eropa), Chademo (standar Jepang), serta AC Type 2 dengan daya 43 kW.

"Bahwa isu tentang SPKLU ini selalu muncul pada saat bertemu dengan teman-teman, karena ini suatu ekosistem," kata Moeldoko.

"Pengguna selalu tanya, kalau saya beli motor gimana harus charging, kita sungguh berterima kasih dan menyambut baik atas launching saat ini baru diresmikan di MT Haryono, dan Lenteng Agung, kerjasama antara Pertamina dan BPPT," tambah dia.

Dia mengatakan untuk mendorong pertumbuhan kendaraan listrik maka perlu dibangun SPKLU lebih banyak. Pemerintah juga sudah menargetkan sebanyak 25.000 unit pada tahun 2030.

"Semakin banyak, semakin mempercepat industri kendaraan bermotor listrik," tutur Moeldoko.

"Semoga ini (SPKLU kerjasama BPPT-Pertamina) tidak hanya di MT Haryono, dan Lenteng Agung, disebar di tempat lain, agar masyarakat semakin termotivasi untuk mengganti motor konvensional menjadi motor listrik," ucap Moeldoko.



Simak Video " Wuling EV Van Segera Meluncur! Calon Primadona Baru Mobil Listrik Niaga"

(riar/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork