Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerangkan potensi market penjualan kendaraan listrik di Indonesia sangatlah besar. Dalam road map pengembangan kendaraan listrik yang disusun Kementerian ESDM, di tahun 2030 motor listrik diproyeksikan 13 juta unit untuk motor listrik dan mobil listrik 2,2 juta unit.
"Namun demikian, Indonesia tidak boleh hanya sekadar menjadi market. Karenanya, melalui Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), diharapkan akan datang lebih banyak lagi produsen otomotif yang membangun pabrik kendaraan listriknya di Indonesia. Sekaligus juga mendorong lahirnya produsen kendaraan listrik dari dalam negeri," kata Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (1/6/2021).
"IMI telah memulainya dengan menghadirkan motor listrik Bike Smart Elektrik (BS Elektrik) yang 70 persen komponennya diproduksi di dalam negeri, dan melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai menerima pengurus Periklindo, di Ruang Kerjanya, Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, keberadaan Periklindo juga bisa membangun iklim industri otomotif kendaraan listrik yang kondusif. Sehingga dapat mendorong berkembangnya pelaku bisnis lokal dan internasional. Selain mendorong lahirnya inovasi teknologi di bidang otomotif kendaraan listrik.
Ia pun mengatakan Periklindo harus menjadi mitra strategis bagi pemerintah dalam pengembangan industri kendaraan listrik. Mengingat dalam pengembangan industri kendaraan listrik, peran pemerintah memang begitu sentral dan signifikan.
"Khususnya, dalam bentuk pemberian stimulus berupa insentif dan keringanan, pembebasan pajak dan biaya, kemudahan impor dan tarif, serta keringanan tarif listrik bagi kendaraan listrik. Termasuk pemberian insentif pembangunan infrastruktur pengisian daya baterai," jelas Bamsoet.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini juga kali ini diangkat sebagai Ketua Dewan Pengawas Periklindo. Ia berharap keberadaan Periklindo mampu mendorong percepatan migrasi Indonesia ke kendaraan listrik.
Sejalan dengan arah perjuangan IMI yang mendukung Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
"Saya menyambut hangat kehadiran Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) yang didirikan produsen mobil listrik MAB, Wuling Motor, dan DFSK. Keberadaannya eksklusif hanya untuk produsen otomotif kendaraan listrik, sehingga bukan menjadi saingan organisasi otomotif lainnya seperti Gaikindo," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Pengurus Periklindo yang hadir antara lain Ketua Umum Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Sekjen Tenggono Phoa dan Bendahara Umum Cing Hok. Sementara pengurus IMI Pusat hadir Hubungan Antar Lembaga Junaedi Elvis serta Publikasi dan Media Sosial Dwi Nugroho.
(mul/ega)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini