Beberapa Perusahaan Otobus (PO) di Indonesia tidak hanya melayani jasa transportasi penumpang, tapi juga jasa antar barang. Maka itu tidak heran jika ada angkutan bus yang membawa barang banyak di atapnya. Apakah kemudian hal itu akan membuat bodi bus rusak?
Bus penumpang dengan rute-rute jauh seperti antar pulau Jawa-Sumatra biasanya sekaligus merangkap sebagai bus angkutan barang. Untuk memperkuat struktur bodi, ada PO yang menambahkan tiang penyangga di kabin bus.
Head of Bus Product & Sales, Daimler Commercial Vehicles Indonesia, Adri Budiman, mengatakan jika modifikasi tersebut bisa berpengaruh ke struktur bodi bus. Terlebih jika atap kerap diberi beban tambahan.
"Hal tersebut tentunya dapat mempengaruhi struktur bodi yang merupakan ranah dari karoseri yang membuatnya," kata Adri, kepada detikOto, belum lama ini.
Di sisi lain, sama seperti kendaraan-kendaraan lainnya, membawa barang di atap kendaraan tentunya akan mempengaruhi sistem aerodinamika kendaraan itu sendiri. Artinya, kendaraan akan lebih limbung karena angin dari depan mendapat hambatan dari barang-barang yang diletakkan di atap.
Adri sendiri menyarankan agar barang-barang lebih baik ditaruh di bagasi bawah. Supaya, operator bus mendapatkan bagasi yang luas, disarankan untuk memilih bus dengan tipe sasis space frame yang memiliki bagasi luas.
"Sasis Mercedes-Benz dengan tipe space frame (OH 1626 L, O 500 RS 1836, OC500 RF 2542) memberikan solusi kepada konsumen, di mana penempatan barang dapat dimaksimalkan pada bagian tengah dan bisa tembus dari sisi kanan ke kiri," ujarnya.
(lua/riar)