Travel gelap masih menjadi pilihan bagi para pemudik yang ingin pulang ke kampung halamannya saat larangan mudik kembali diterapkan. Tahun lalu, satu orang pemudik rela merogoh kantong sampai Rp 2 juta demi bisa kembali ke kampung halaman.
Meski tarif travel gelap jauh di atas harga rata-rata, tetapi hal itu sepertinya tidak menjadi persoalan. Aturan larangan mudik pun dilanggar.
Yang terpenting adalah para perantau itu bisa kembali ke kampung halaman dan bertemu dengan sanak saudara. Mengenai tarif travel gelap cukup bervariasi, mulai dari Rp 700 ribu untuk sekali perjalanan tergantung dengan daerah tujuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk tarifnya mulai dari Rp 700 ribu hingga Rp 1,3 juta untuk yang arus baliknya," kata Rizal kepada detikcom, belum lama ini.
Besaran tarif tersebut nantinya akan dikurangi untuk beberapa keperluan, seperti membayar biaya agen yang berkisar Rp 40 ribu untuk setiap penumpang.
![]() |
Agen mempunyai peran penting dalam mendapatkan penumpang atau pemudik yang membutuhkan tumpangan.
"Penumpang sudah dikondisikan agen yang ada di jakarta, jadi saya tinggal mengambil saja. Kalau saya pakai Elf Long dengan kapasitas 17 penumpang," tuturnya.
Baca juga: Nekat Mudik saat Dilarang, Apa Sanksinya? |
Dengan besaran tarif tersebut, Rizal mengaku bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 2 juta untuk sekali jalan.
"Sekali narik biasanya dua driver, kalau pendapatan biasanya setiap driver bisa mengantongi Rp 2 juta," ucapnya.
Rizal menambahkan, pada Lebaran tahun lalu dirinya bisa menarik penumpang hingga tujuh kali. Biasanya, menjemput penumpang akan dilakukan dua minggu sebelum hari H.
"Tahun lalu bisa tujuh kali pulang pergi dan perjalanan terakhir itu H-3. Kalau tujuannya juga beragam ada ke Semarang, Batang, Wonogiri, Gunung Kidul dan lainnya," urainya.
Sopir travel gelap lainnya, Oky Orlando mengatakan, dirinya mendapatkan keuntungan bersih sekali perjalanan antara Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu.
"Untuk satu kali antar penumpang PP (pulang pergi) biasanya mendapatkan pendapatan bersih Rp 500 ribu sampai Rp 60 ribu," katanya.
Oky juga belum tahu, apakah Lebaran tahun ini akan menjadi driver travel gelap lagi atau tidak. Mengingat penyekatan jalur perbatasan semakin ketat.
"Lihat sikon (situasi dan kondisi) dulu, kalau keinginan sih banyak yang ingin lagi (travel gelap)," pungkasnya.
(din/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah