Ford melakukan penarikan besar-besaran terkait airbag Takata yang digunakan pada produknya. Penarikan ini disampaikan oleh lembaga keselamatan lalu lintas Amerika Serikat, NHTSA.
Sekitar 3 juta mobil Ford terlibat dalam hal ini dan diperkirakan menyebabkan perusahaan itu menanggung biaya sebesar USD 610 juta. Ford diperintahkan oleh NHTSA untuk melakukan penarikan ini Selasa lalu karena airbag yang terpasang berpotensi menjadi senjata mematikan pengemudi atau penumpang.
Sebelumnya Ford pernah menolak melakukan penarikan terkait hal yang sama dengan mengajukan petisi. Mereka mengklaim bahwa inflator airbag yang mereka pakai tidak sama dengan airbag Takata lainnya yang sudah jelas memakan korban. Ford mengajukan petisi ke NHTSA pada Juli 2017 dan itu ditolak pada 19 Januari 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah meninjau penolakkan yang dikirimkan oleh Ford, NHTSA tidak setuju dan mengatakan bahwa inflator Takata yang dipermasalahkan sebenarnya menunjukkan tanda-tanda degradasi propelan dan potensi pecah. Inflator ini dapat pecah dan mengirimkan pecahan logam yang mematikan terbang di dalam kabin mobil jika terjadi tabrakan.
Penarikan terbaru ini berdampak pada kendaraan model tahun 2006-2012, termasuk Ford Ranger 2007-2011, Fusion 2006-2012, Edge 2007-2010, 2006-2012 Lincoln MKZ / Zephyr, 2007- Model MKX 2010, dan Mercury Milan 2006-2011.
Baca juga: 9 Juta Seatbelt Takata Tak Sesuai Standar |
Total secara global airbag Takata telah merenggut 26 nyawa. Selain itu ada 290 orang yang mengalami cedera luka. Penarikan kembali airbag Takata mencakup sekitar 100 juta unit di 19 merek mobil besar di seluruh dunia. Dari 100 juta unit tersebut 63 juta inflator airbag Takata ada di AS.
Tidak hanya memakan korban jiwa, kasus ini telah menyebabkan kerugian besar pada para pabrikan yang airbagnya disuplai oleh Takata. Menurut laporan Nikkei Asia, Takata kini memakai nama Joyson Safety Systems (JSS).
Takata telah babak belur sebelumnya akibat airbag yang merenggut dan mencelakai orang. Airbag tersebut mengandung senyawa kimia yang dapat meledak dan mementalkan serpihan logam. Pada 2017, Takata mengaku bersalah melakukan pelanggaran kriminal atas inflatornya, termasuk menyerahkan hasil tes inflator palsu kepada produsen mobil.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar