Sebanyak 9 juta sabuk pengaman buatan Takata dengan data uji yang dimanipulasi dipasok untuk produksi mobil-mobil di Jepang. Nikei melansirkan, sekitar 2 juta di antaranya harus ditarik kembali karena faktor keselamatan.
Sebelumnya, Joyson Safety Systems (JSS) yang mengambil alih Takata mengatakan sedang menyelidiki ketidakakuratan dalam pelaporan data pengujian sabuk pengaman. Pabrik Takata di Hikone Jepang, diakuisisi oleh JSS pada tahun 2018. JSS juga mengatakan bahwa manipulasi data itu dilakukan sebelum mereka mengambil alih.
"JSS saat ini sedang meninjau data yang tersedia dan relevan dalam periode 20 tahun terakhir berdasarkan uji demi uji dan produk per produk," kata direktur komunikasi global JSS, Bryan Johnson dalam sebuah pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil penyelidikan ini akan dibagikan dengan otoritas transportasi di negara lain yang menerima mobil-mobil dengan sabuk pengaman ini. Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang telah memberi tahu beberapa pembuat mobil tentang situasi tersebut dan mengatakan untuk bersiap-siap melakukan penarikan.
Baca juga: Airbag Takata Makan Korban Lagi |
JSS Jepang adalah pembuat sabuk pengaman teratas dengan pangsa pasar sekitar 40%. Untuk produk global hampir 30 persen sabuk pengaman mobil menggunakan buatan JSS.
Takata telah babak belur sebelumnya akibat airbag yang merenggut dan mencelakai orang. Airbag tersebut mengandung senyawa kimia yang dapat meledak dan mementalkan serpihan logam.
Pada 2017, Takata mengaku bersalah melakukan pelanggaran kriminal atas inflatornya, termasuk menyerahkan hasil tes inflator palsu kepada produsen mobil. Takata pun telah membayar berbagai denda dan ganti rugi atas kesalahannya tersebut.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah