Setelah Airbag, Sabuk Pengaman Takata juga Akan Direcall

Setelah Airbag, Sabuk Pengaman Takata juga Akan Direcall

Rizki Pratama - detikOto
Kamis, 15 Okt 2020 14:56 WIB
Masalah airbag (kantung udara) Takata masih belum selesai. Setelah Badan Keselamatan Lalu Lintas Amerika Serikat (NHTSA) menarik jutaan kendaraan yang dilengkapi airbag Takata, kini pihak legislator Amerika Serikat (AS) meminta untuk menarik semua kendaraan berkantung udara Takata.
Sabuk pengaman Takata tak sesuai standar. Foto: Leftlanenews
Jakarta -

Sejak kasus airbag, kabar mengenai Takata tak pernah bagus. Sekarang Takata sekali lagi membawa kabar buruk mengenai seatbelt buatan mereka.

Menurut laporan Nikkei Asia, Takata yang kini memakai nama Joyson Safety Systems (JSS) telah memalsukan data sabuk pengaman untuk mencapai standar kekuatan yang diamanatkan secara hukum. Sabuk pengaman ini diproduksi di pabrik Takata di Nagoya, Jepang sebelum akhirnya dikirim ke klien.

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang telah memberi tahu beberapa pembuat mobil tentang situasi tersebut dan memberi tahu mereka untuk bersiap-siap melakukan penarikan. Didug data tentang jutaan sabuk pengaman telah dimanipulasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak JSS kini sedang melakukan peninjauan terkait masalah ini.

"JSS saat ini sedang meninjau data yang tersedia dan relevan dalam periode 20 tahun terakhir berdasarkan uji demi uji dan produk per produk," kata direktur komunikasi global JSS, Bryan Johnson dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

JSS mengakuisisi Takata yang bangkrut pada April 2018 lalu. JSS juga mengatakan bahwa manipulasi data tersebut terjadi sebelum mereka mengakuisisi pabrik Takata.

Seorang pejabat kementerian transportasi mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu (13/10/2020) mereka masih menyelidiki berapa banyak mobil yang terpengaruh oleh masalah tersebut. Selain itu belum dapat dipastikan juga apakah mobil yang menggunakan sabuk pengaman itu dijual di luar Jepang juga.

JSS Jepang adalah pembuat sabuk pengaman teratas dengan pangsa pasar sekitar 40%. Untuk produk global hampir 30 persen sabuk pengaman mobil menggunakan buatan JSS.

Takata telah babak belur sebelumnya akibat airbag yang merenggut dan mencelakai orang. Airbag tersebut mengandung senyawa kimia yang dapat meledak dan mementalkan serpihan logam. Pada 2017, Takata mengaku bersalah melakukan pelanggaran kriminal atas inflatornya, termasuk menyerahkan hasil tes inflator palsu kepada produsen mobil.




(rip/rgr)

Hide Ads