Honda Motor Co siap menggelontorkan uang US$ 85 juta (sekitar Rp 124,5 miliar) untuk menyelesaikan penyelidikan di 46 negara bagian di Amerika Serikat. Dana itu digunakan untuk masalah inflator airbag Takata di mobil-mobil Honda.
Dikutip Carscoops, Kamis (27/8/2020) lebih dari 40 juta kendaraan di AS yang menggunakan kantung udara Takata yang rusak telah ditarik dalam beberapa tahun terakhir, dengan Honda menjadi salah satu pembuat mobil utama yang terlibat dalam penarikan tersebut.
Automotive News memaparkan bahwa dalam penyelesaian di Pengadilan Tinggi New York, American Honda Motor Co, dan Honda of America menyetujui untuk memperbaiki keselamatan produk yang berkaitan dengan airbag Takata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, masalah airbag Takata menyebabkan 25 orang meninggal dunia, dan 300 orang lainnya mengalami cedera. Selain Honda, masalah ini juga menyeret pabrikan otomotif lainnya.
"Pemasok inflator airbag yang sekarang bangkrut, Takata, sudah menyatakan bersalah pada 2017 atas tuduhan penipuan kriminal karena mengelabui Honda dan pembuat mobil lain tentang keamanan airbag-nya," kata pernyataan resmi Honda.
"Honda terus memimpin industri dalam upayanya mengganti inflator airbag Takata yang rusak," sambung pernyataan tersebut.
Komponen inflator itu berpotensi meledak saat aktif yang bisa mencederai pengemudi dan penumpang. Sejauh ini Honda sudah mengganti lebih dari 16 juta inflator di dunia, termasuk Indonesia.
Zat kimia rentan ledakan yang terkandung dalam airbag Takata adalah amonium nitrat. Senyawa kimia itu digunakan lantaran 10 kali lebih murah dibanding senyawa kimia yang lebih aman, yaitu guanidin nitrat.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?