Ada Amonium Nitrat dan Sangat Berbahaya, Jutaan Airbag Takata Masih Terpasang di Mobil

Ada Amonium Nitrat dan Sangat Berbahaya, Jutaan Airbag Takata Masih Terpasang di Mobil

Rizki Pratama - detikOto
Senin, 10 Agu 2020 22:14 WIB
Infografis recall Takata
Airbag Takata sudah ditarik karena mengandung amonium nitrat yang berbahaya. Tapi masih banyak mobil di dunia yang memakainya (Infografis)
Jakarta -

Senyawa kimia yang menyebabkan ledakan di Beirut, Lebanon diketahui juga terkandung dalam perangkat keselamata Airbag Takata. Ditemukannya masalah ini menyebabkan perusahaan mengalami kebangkrutan. Penarikan global terbesar dalam sejarah pun dikampanyekan demi menghindari hal yang tidak diinginkan.

Ternyata setelah diisukan dan dihimbau untuk perbaikan, masih banyak mobil yang belum melakukan penggantian airbag ini. Pengacara yang sebelumnya menangani kasus ini mengatakan bahwa masih ada jutaan mobil dengan kandungan dengan potensi ledakan ini.

"Kira-kira masih ada jutaan di mobil orang-orang di seluruh dunia, kata Pengacara yang pernah mendampingi Takata di meja hijau, Jerry Cox.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalkulasi Cox didasarkan pada National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) yang menunjukkan ada 12 juta kendaraan sudah ditarik dan diperbaiki. Data itu memang cukup besar, tapi data itu tidak membandingkan kenyataan bahwa ada 30 juta kendaraan yang belum dibawa kembali ke bengkel terkait masalah itu.

"Apa yang data itu tidak perlihatkan adalah ada 30 juta kendaraan di luar sana yang tidak pernah ditarik," jelas Cox.

ADVERTISEMENT

NHTSA mendokumentasikan ada 63 juta airbag Takata di 19 merek mobil dunia sudah diminta untuk ditarik pada tahun 2013. Airbag tersebut berisiko meledak ketika berada dalam suhu tinggi. Ketika meledak, pecahan metal terpental ke seluruh isi mobil.

Akibat airbag Takata ini, 25 nyawa telah hilang di seluruh dunia. Di AS angkanya paling besar dengan catatan 16 korban jiwa dan 250 cedera.

Zat kimia rentan ledakan yang terkandung dalam airbag Takata adalah amonium nitrat. Senyawa kimia itu digunakan lantaran 10 kali lebih murah dibanding senyawa kimia yang lebih aman, yaitu guanidin nitrat.




(rip/din)

Hide Ads