Prahara airbag Takata kini menjadi perhatian serius negeri Kanguru, Australia. The Federal Chamber of Automotive Industries (FCAI) Australia memberi peringatan agar pemilik mobil segera berhenti untuk menyetir.
FCAI menyebut masih terdapat ratusan mobil yang belum menyelesaikan perbaikan cacat kantung udara (airbag) Takata. Komponen airbag berpotensi mengembang secara berlebih yang mengakibatkan airbag pecah sehingga dapat membahayakan pengemudi dan penumpang.
"Ini buruk dari yang terburuk," ujar Kepala Eksekutif FCAI, Tony Webber dikutip dari 7News, Rabu (13/5/2020).
Bagi pemilik mobil yang belum menyelesaikan masalah ini diimbau untuk tidak melakukan perjalanan dengan mobil yang bermasalah ini.
Tercatat 29 orang meninggal, 320 orang mengalami luka-luka akibat prahara airbag Takata di seluruh dunia. Di Australia, satu orang meninggal dan satu orang lainnya mengalami cedera serius.
"Pemilik kendaraan dan penumpangnya tidak perlu menjadi korban yang mengalami risiko kematian dan cedera serius lantaran airbag-nya yang rusak belum diganti," tulis FCAI.
Beberapa mobil yang mengalami cacat airbag Takata di Australia lahir dari beragam merek, di antaranya Toyota RAV4 (1997-1999), Honda Accord dan CR-V (1998-2000), Mitsubishi Lancer, Mirage, dan Pajero (1997-2000), dan varian dari BMW 3 Series (1997-2000).
Cacat airbag juga kerap diumumkan pabrikan Indonesia, melalui program penarikan kembali (Recall) Airbag Inflator Takata.
Simak Video "Terungkap! Ini Penyebab di Jalan Sering Macet Tanpa Sebab"
[Gambas:Video 20detik]
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Kendaraan Hilang Lapor Polisi, Kena Biaya Berapa?
Bikin Orang Malas Bayar Pajak, BBN Kendaraan Bekas dan Pajak Progresif Dihapus