Ledakan besar yang terjadi di Beirut, Lebanon, diduga berasal dari gudang tempat penyimpanan amonium nitrat. Senyawa kimia yang sama ternyata juga pernah menimbulkan masalah di sistem kantung udara (airbag) Takata, sehingga menimbulkan kampanye penarikan kembali alias recall bagi jutaan airbag Takata di mobil buatan Eropa, AS, hingga Jepang.
Di merek Toyota dan misalnya, recall airbag dilakukan pada jutaan kendaraan mereka yang beredar di seluruh dunia. Hal yang sama juga dilakukan Nissan yang mengumumkan recall airbag Takata pada 346.000 kendaraannya di seluruh dunia, di Januari 2020 lalu.
Recall dilakukan karena terdapat risiko kecelakaan yang disebabkan inflator airbag. Melansir CTVNews, Takata menggunakan amonium nitrat untuk membuat ledakan kecil yang berfungsi mengembangkan kantung udara saat terjadi benturan pada mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sayangnya, senyawa kimia tersebut bisa berbahaya seiring waktu pemakaian. Terutama ketika terkena panas tinggi dan berada dalam kondisi lembab, senyawa ini akan meledak tiba-tiba dan melemparkan pecahan logam.
Meledaknya inflator airbag Takata disebut telah membuat 25 orang meninggal ratusan lainnya luka-luka di seluruh dunia. Saat ini tak kurang 100 juta inflator airbag sedang ditarik di seluruh dunia.
Badan Keselamatan Jalan Raya Amerika Serikat (NHTSA) mengatakan, hingga 2015, 8 juta airbag Takata telah ditarik kembali dan diganti baru. Pada penggantian airbag baru, senyawa kimia amonium nitrat tidak lagi digunakan.
Hingga kini, recall airbag Takata terus dilakukan secara bertahap berdasarkan usia kendaraan dan lokasi. Kendaraan yang terdaftar di lokasi selatan, di mana kondisinya panas dan lembab, akan mendapatkan prioritas utama dalam kampanye perbaikan ini.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?