Motor Berpelat Nomor 'LUNAS PAK' Disetop Polisi

Terpopuler Kemarin

Motor Berpelat Nomor 'LUNAS PAK' Disetop Polisi

Ridwan Arifin, Muhammad Iqbal - detikOto
Rabu, 13 Jan 2021 08:13 WIB
Pemotor ini Disetop Polisi Karena Pelat LUNAS PAK
Pemotor ini Disetop Polisi Karena Pelat "LUNAS PAK". Foto: Dok. Satlantas Polresta Bandung.
Kabupaten Bandung -

Motor berpelat nomor 'LUNAS PAK' disetop polisi di Bandung, Jawa Barat. Petugas kepolisian Satlantas Polresta Bandung memberhentikan seorang pengendara sepeda motor yang berpelat nomor bertuliskan "LUNAS PAK" itu.

Tulisan 'LUNAS PAK' dipasang sebagai pelat nomor belakang motor milik pria asal Kota Cimahi tersebut. Pemberhentian tersebut dilakukan ketika motor skuter matik (skutik) itu melewati jalan Warung Lobak, Soreang, Kabupaten Bandung pada Senin (11/1/2021) sore.

"Bapak itu diamankan oleh anggota dan Kasubnit 2 Turjawali. Bapak-bapak itu dari Cimahi mau ke Warung Lobak (Soreang)," kata Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Erik Bangun Prakasa saat dihubungi detikcom, Senin (11/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Erik, penggunaan pelat nomor 'LUNAS PAK' itu dilatari bahwa pria tersebut ingin menunjukkan rasa bangganya karena sang pemilik motor berhasil melunasi motornya itu.

"Diberhentikan, petugas menanyakan kenapa diganti. Bapaknya menjawab, ini pak baru saya lunasin. Karena rasa bangga saja pakai tulisan LUNAS PAK," tutur Erik.

ADVERTISEMENT

Setelah diberhentikan, polisi pun memeriksa kelengkapan suratnya. Beruntungnya, STNK dan SIM dari pemilik motor dengan pelat nomor 'LUNAS PAK' itu lengkap dan tidak ditilang oleh polisi.

Akhirnya, petugas pun meminta agar pelat nomornya segera diganti. Setelah mengikuti instruksi petugas, pemilik motor pun langsung mengganti pelat nomornya.

"Terus dicek surat-suratnya dari SIM dan STNK-nya, setelah dicek ternyata surat-suratnya lengkap," kata Erik.

"Kita kasih imbauan, dia copot, dia lanjutkan perjalanan dan tidak kita tilang. Karena lengkap surat-suratnya, kemudian juga bikin surat pernyataan dengan tidak akan menggunakan pelat nomor itu lagi," katanya.

Erik pun, mengingatkan agar warga tidak asal dalam mengubah pelat nomor kendaraan. Karena, akan menyulitkan petugas apabila terjadi pencurian kendaraan.

"Karena itu juga untuk menjaga keselamatan warga sendiri, termasuk mengidentifikasi kendaraan jika terjadi pencurian," tambahnya.

[Lanjut halaman berikutnya: Markas Ducati Digerebek FBI Bersenjata]

Logo DucatiMarkas Ducati digerebek FBI. Foto: dok. Ducati

Biro Investigasi Federal (FBI) dilaporkan menggerebek markas Ducati. FBI membenarkan telah menggeledah kantor pusat Ducati di California, Amerika Serikat pada 17 Desember 2020 lalu.

Menurut keterangan saksi mata, lebih dari 30 agen FBI bersenjata menggerebek markas Ducati. Tapi situasi COVID-19 membuat kantor sepi, hanya 2 karyawan yang ada dalam markas Ducati saat penggerebekan.

Shawn Keane mengunggah tentang bagaimana situasi mencekam ketika FBI melakukan penggeledahan. Menurutnya itu adalah pengalaman mengerikan, apalagi saat ditodongkan senjata oleh FBI.

"Saya ada di sana. Tidak pernah menemukan hal menakutkan seperti itu dalam hidupku!" tulis Keane dalam sebuah forum.

Ditanya tentang postingan tersebut dan apakah FBI telah menggerebek perusahaan, Direktur Pemasaran Ducati Phil Read tidak berkomentar banyak.

"Ducati Amerika Utara bekerja sama sepenuhnya dengan lembaga pemerintah. Sebagai bagian dari kerja sama itu, Ducati Amerika Utara tidak mengomentari pertanyaan tersebut," kata Phil.

Menurut beberapa sumber Asphalt & Rubber yang tidak disebutkan namanya, beberapa rumah karyawan tingkat tinggi Ducati Amerika Utara juga digeledah, dan diduga terkait dengan investigasi kejahatan keuangan.

Sementara itu FBI mengkonfirmasi penggerebekan tersebut tapi belum merinci terkait kejahatan yang sudah dilakukan di markas Ducati, California ini.

"Saya dapat mengonfirmasi bahwa FBI San Francisco berada di lokasi itu pada 17 Desember 2020, untuk melakukan aktivitas penegakan hukum resmi pengadilan," tulis juru bicara FBI Katherine Zackel.

"Sampai tanggal hari ini, tidak ada catatan publik yang tersedia. Karena sifat penyelidikan yang sedang berlangsung, saya tidak dapat berkomentar lebih lanjut untuk saat ini," sambungnya.



Simak Video "Video Berita Terpopuler: Kemenangan Timnas hingga Gempa Dasyat Guncang Myanmar"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads