Mau Mudik Akhir Tahun tapi Takut COVID-19? Pilih Transportasi yang Paling Aman

Mau Mudik Akhir Tahun tapi Takut COVID-19? Pilih Transportasi yang Paling Aman

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 21 Des 2020 15:42 WIB
Wuling Almaz
Mau mudik tapi takut COVID-19, harus bagaimana? Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Akhir tahun biasanya menjadi momen untuk masyarakat melakukan perjalanan mudik atau sekadar liburan. Namun tahun ini beda, mengingat pandemi COVID-19 masih ada, tak sedikit masyarakat yang khawatir tertular sehingga mengurungkan niat melakukan perjalanan.

Arif Wismadi Peneliti Senior Pusat Studi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (UGM) mengatakan, kalau masyarakat ingin melakukan mobilitas tapi tidak mau terkena COVID-19, ada semacam tingkatan kontrol berdasarkan efektivitasnya.

"Yang pertama, kalau nggak sangat perlu hindari mudik lah. Jangan sampai kita bersentuhan dengan hazard (bahaya)," kata Arif dalam Webinar Mudik Natal dan Tahun Baru di Masa Pandemi COVID-19 yang diselenggarakan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Senin (21/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Arif melanjutkan, jika memang terpaksa melakukan perjalanan mudik, pilih moda yang paling aman. Cari moda transportasi yang teraman dari risiko terpapar COVID-19.

"Mungkin singkatnya waktu perjalanan, kemudian bagaimana moda yang dipilih menunjukkan dapat terhindarnya risiko interaksi dengan orang lain. Kemudian tentunya adamya persepsi ketatnya penerapan protokol kesehatan itu membuat orang mau naik atau tidak," ucap Arif.

ADVERTISEMENT

Ketiga, hindari perjalanan dengan orang yang tidak tinggal serumah. Sebab, salah satu protokolnya adalah saat berpergian sebaiknya hanya dengan kerabat satu atap.

"Tapi jika terpaksa berinteraksi dengan orang lain, terapkan protokol kesehatan secara ketat," sebutnya.

Tingkatan kontrol terakhir, kata arif, adalah sikapi diri dengan mencegah virus masuk area mata, hidung, mulut. Bahkan, terapkan protokol kesehatan dengan standar yang lebih tinggi.

"Jadi jangan puas dengan protokol kesehatan yg ditetapkan pemerintah, lembaga, restoran. Terutama kalau kita melakukan mobilitas, karena mobilitas risikonya udah daerah merah ini," ujar Arif.




(rgr/din)

Hide Ads