Bicara tentang Daihatsu di Indonesia, mungkin yang langsung terbayang adalah mobil-mobil irit dan praktis seperti Ayla dan Sigra.
Namun, perjalanan pabrikan asal Jepang ini ternyata memiliki fondasi filosofi yang dalam, yang akarnya justru bukan dari mobil penumpang. Jejak itu dapat ditelusuri di Daihatsu Humobility World, Osaka. Tim detikOto yang tengah berada di kota tersebut bersama Astra Daihatsu Motor menyaksikan langsung bagaimana sejarah panjang Daihatsu dimulai.
| Baca juga: Bocoran Mobil-mobil Masa Depan Daihatsu | 
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 1907, perjalanan Daihatsu dimulai. Fokus pertamanya adalah menciptakan mesin untuk memudahkan hidup masyarakat.
"Inilah salah satu mesin tertua yang masih ada dari Daihatsu, yaitu mesin diesel tipe LH-25. Mesin ini digunakan untuk mengalirkan air ke sawah, terutama di daerah yang sulit mendapatkan air dari sungai," ujar pemimpin tur Daihatsu Humobility World.
|  Mesin Daihatsu Foto: (Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto) | 
"Mesin ini dikirim ke Prefektur Shiga pada tahun 1933 untuk memasok air ke area persawahan luas dan bekerja sekitar 1.000 jam setiap tahun selama kurang lebih 20 tahun," lanjutnya.
Peralihan Daihatsu ke dunia otomotif pun masih dilandasi semangat yang sama. Mereka tidak langsung menciptakan mobil canggih, melainkan HD Type, sebuah kendaraan roda tiga kecil.
Pada era itu, mobil yang beredar kebanyakan adalah mobil impor yang mahal. Kehadiran HD Type adalah jawaban atas kebutuhan kendaraan angkut yang terjangkau bagi usaha kecil dan menengah.
Semangat untuk menyelesaikan masalah mobilitas ini terus berevolusi. Lantas lahirlah Midget di era 1950-an. Kendaraan roda tiga ini dijuluki "city helicopter" karena kemampuannya menerobos jalan sempit dan mengangkut barang, mengubah cara kerja pedagang kecil.
"Berkat Midget yang bisa bermanuver di ruang sempit dan membawa banyak barang, cara kerja masyarakat berubah drastis," lanjut pemandu tur tersebut.
Filosofi "membantu warga" ini kemudian merasuk ke dalam setiap lini produk Daihatsu. Setelah Midget, Daihatsu lantas mulai menggarap mobil mungil atau kei car.
|  Daihatsu Fellow Foto: (Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto) | 
Sejarah mencatat, Fellow jadi mobil mini pertama mereka yang dirancang untuk keluarga muda perkotaan. Lanjut ada Charade yang juga sempat populer di Indonesia dengan mesin 3-silinder 1000 cc. Setelah Charade, sejarah pembuatan mobil Daihatsu terus bergulir hingga hari ini.
(mhg/dry)








































.webp)













 
             
             
  
  
  
  
  
  
  
 
Komentar Terbanyak
Puluhan Motor Brebet Habis Isi Pertalite, Bahlil Bilang Begini
Tahun Depan Vietnam Larang Motor Bensin, Jepang Peringatkan Ancaman PHK
Kandasnya Mimpi Mobil Nasional dan Cita-cita Prabowo Bikin Mobil RI