Jamaknya orang berangkat dan pulang kerja memilih naik sepeda motor atau mobil. Tapi bagi Aldo Jonathan (32) sepeda motor dan mobil bukanlah pilihannya sebab Aldo memilih mengendarai One Wheel kesayangannya.
detikOto sempat mengikuti perjalanan Aldo mengendarai One Wheel atau motor listrik roda tunggalnya. Aldo terlihat mengendarai kendaraan satu roda itu sekitar pukul 09.30 WIB di Jalan Pemuda Tengah, Klaten.
Mengenakan kaos hijau dan celana jins biru, Aldo muncul dari simpang empat Plasa Klaten. Dua kakinya yang dibungkus sepatu kets hitam menginjak pedal di kanan kiri roda one wheel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendaraan yang hanya berbentuk roda tanpa setang kemudi itu melaju dengan kecepatan sekitar 10-15 km per jam di aspal. Aldo tampak hanya seperti orang sedang berdiri dengan posisi istirahat di tempat.
Sesekali, pria berkulit kuning itu bersedekap dengan tangan di depan, lalu sedikit merunduk. One Wheel-nya terus melaju di jalur lambat.
![]() |
Setibanya di Utara kampung Pondok, warga Klaten Tengah itu berbelok, memotong jalan raya dan masuk jalan kampung. Tidak sekalipun Aldo turun dan berhenti.
Begitu masuk Jalan Bhayangkara, kendaraan roda tunggal yang ditumpangi Aldo memilih melintas trotoar. Dengan lincah dan gesit kendaraan listrik itu melahap track trotoar yang sempit sebelum masuk ke sebuah rumah besar.
Kepada Detikoto, Aldo mengatakan sudah memakai one wheel sejak tahun 2017 karena hemat. Tidak memakan bahan bakar fosil tapi dengan baterai yang cukup hemat.
"Baterai posisi bawaan baru bisa sejauh 32 kilometer sekali isi. Kalau sudah lama ya namanya baterai berkurang, ini saya charge dua minggu sekali," jelas Aldo ditemui di tepi jalan Bhayangkara.
Dikatakan Aldo, awal ketertarikannya pada one wheel bermula dari surving di internet. Setelah itu berpikir bisa hemat.
![]() |
"Saya lalu mikir ini hemat juga. Kebutuhan biayanya tidak banyak, kecepatan bisa juga 15 kilometer tapi kalau jatuh ya berdarah juga," papar Aldo.
Dari sisi harga, imbuh Aldo juga tidak mahal. Sebab harga satu one wheel hanya antara Rp 3 juta sampai Rp 5 juta.
"Harganya tergantung merek. Biasanya orang memilih sepeda listrik atau one wheel ini dan saya pilih ini, satu saja tidak habis," kata Aldo berkelakar.
Kelebihan lain, jelas Aldo, one wheel juga praktis. Sebab selain hemat untuk di tengah kota dari sisi bahan bakar, juga hemat biaya lain.
"Untuk dalam kota lebih hemat. Kalau kita mau belanja kan motor mobil kena parkir, kalau ini kan bisa dibawa," tutur Aldo.
Untuk mengoperasikan pun menurut Aldo tidak susah. Kendaraan itu dikendalikan dengan keseimbangan dengan kaki sebagai kemudi utama.
"Yang kemudikan itu ya dua kali yang menginjak pedal. Badan bergerak sedikit sudah bisa diarahkan, di gang sempit lebih nyaman bahkan di jalan kampung cor pun bisa," pungkas Aldo.
Dilansir berbagai sumber, one wheel adalah olahraga papan listrik roda tunggal yang menyeimbangkan diri, pengangkut pribadi rekreasi, sering digambarkan sebagai skateboard listrik . Berbeda dengan unicycle listrik , kaki (dan badan) pengendara biasanya mengarah pada sudut tegak lurus roda dan arah perjalanan. Onewheel ditemukan oleh Kyle Doerksen, CEO dan pendiri Future Motion Inc. Future Motion Inc. berkantor pusat di Santa Cruz, CA dengan manufaktur Onewheel di San Jose, CA.
(rgr/lua)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?