Target Kemenperin: 20% Kendaraan di Indonesia Ramah Lingkungan pada 2025

Target Kemenperin: 20% Kendaraan di Indonesia Ramah Lingkungan pada 2025

M Luthfi Andika - detikOto
Jumat, 13 Nov 2020 17:25 WIB
Pengendara wanita mengisi baterai mobil Chrysler Pacifica
Ilustrasi kendaraan listrik Foto: Fiat Chrysler Automobiles
Jakarta -

Kemenperin membocorkan road map atau kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Ditargetkan dalam 10 tahun mendatang, bakal banyak mobil listrik yang melintas di jalanan Indonesia.

Dalam Webinar Diskusi Virtual Industri Otomotif yang bertajuk 'Upaya Pemerintah Bangkitkan Industri Otomotif dari Dampak Pandemi COVID-19', Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier membocorkan peta jalan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.

"Kalau peta jalan sudah kita rumuskan dan ambil perspektif berdasarkan pemikiran bersama dengan para produsen. Jadi peta jalan ini berlaku untuk sebelum pandemi dan sesudah pandemi itu yang kita rancang, dalam Perpres 55 (Peraturan Presiden (PERPRES) tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan) mengamanatkan dan itu sudah kita selesaikan semua," kata Taufiek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taufik mengatakan pada 2025 Kemenperin menargetkan akan ada 20 persen kendaraan ramah lingkungan di pasar Indonesia.

"Pada 2025 jika melihat rencana ini akan ada 20 persen kendaraan yang sudah berbasis Low Cost Emission Vehicle yang di dalamnya ada mobil berbasis listrik, hybrid dan plug-in hybrid, dan kita juga mengembangkan ruang-ruang untuk kendaraan Bio Ethanol dan bio solar seperti program yang disampaikan Pak Jokowi," ujar Taufiek.

ADVERTISEMENT
Peta jalan atau Road Map kendaraaan ramah lingkungan di Indonesia.Peta jalan atau Road Map kendaraaan ramah lingkungan di Indonesia. Foto: dok. Kemenperin

"Karena dengan adanya kendaraan bio ethanol maka itu akan menghemat impor solar hingga Rp 3,4 triliun, jika dibandingkan dengan emisi karbon, kendaraan ramah lingkungan bisa menghemat hingga Rp 9,1 triliun," Taufiek menambahkan.

Taufiek juga mengatakan jika target kendaraan ramah lingkungan sudah menguasai pasar hingga 20 persen maka memberikan peluang kepada teknologi kendaraan ini terus berkembang di Indonesia.

"Jadi kita tunggu investasinya (dari para produsen) untuk kendaraan ramah lingkungan, tidak hanya mobil listrik aja, tapi ada hybrid, plug in hybrid, kita memberikan ruang semua nanti kita koordinasi kepada teman-teman di ESDM (Kementerian ESDM) membangun stasiun pengisian listrik," kata Taufiek.




(lth/din)

Hide Ads