Komitmen Pemerintah Olah Kembali Limbah Baterai Motor Listrik

Komitmen Pemerintah Olah Kembali Limbah Baterai Motor Listrik

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Minggu, 08 Nov 2020 08:09 WIB
Baterai Motor Listrik Gesits
Pemerintah Indonesia punya komitmen mengolah kembali baterai motor listrik. Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Motor listrik menjadi salah satu jawaban terkait kendaraan ramah lingkungan. Saat ini, di Indonesia sudah ada beberapa motor listrik yang dijual di pasaran. Ke depan, motor ramah lingkungan ini bakal semakin ramai digunakan.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong upaya percepatan pengembangan industri sepeda motor listrik di Tanah Air. Pemanfaatan kendaraan listrik dinilai akan memberikan beberapa manfaat dalam sistem transportasi dibanding dengan kendaraan konvensional, baik itu dari aspek lingkungan maupun dari sudut pandang energi.

"Kami mendorong percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan dalam rangka ketahanan energi, peningkatan efisiensi energi, konservasi energi sektor transportasi, dan terwujudnya energi bersih, kualitas udara bersih dan ramah lingkungan, serta komitmen Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahadi, dalam keterangan tertulisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pemerintah telah menetapkan kebijakan dan strategi percepatan pengembangan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dalam negeri melalui tiga tahapan.

"Kami melakukan pengembangan pasar kendaraan bermotor listrik nasional dalam jangka pendek, menengah dan panjang, serta pengembangan industri dalam jangka menengah panjang, dan pengembangan teknologi," paparnya.

ADVERTISEMENT

Untuk mengupayakan percepatan industri sepeda motor listrik, Kemenperin mengusung konsep circular economy. Salah satu bentuk dukungannya adalah mengolah kembali limbah baterai motor listrik.

Konsep ini merupakan upaya untuk menekan efek negatif dari kendaraan listrik, yakni menumpuknya sampah baterai lithium karena masa pakai dan siklus pengisiannya yang terbatas. Dengan konsep tersebut, baterai yang sudah habis masa pakai akan diolah Kembali.

"Terlebih lagi Indonesia tidak memiliki sumber alam mineral lithium, sehingga konsep circular economy akan menjadi lebih tepat," Doddy.

Diketahui, sepeda motor merupakan kendaraan favorit masyarakat Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat penjualan sepeda motor per tahun naik tajam sejak 2003 dan mencapai penjualan lebih dari 6 juta unit pada 2019. "Dengan melihat data tersebut, peluang untuk masuk dalam bisnis sepeda motor listrik sangatlah bagus," ujarnya.

Ia mengatakan, sampai semester 1 tahun 2020 tercatat ada 10 produsen sepeda motor listrik yang beroperasi. Diperkirakan kapasitas produksi hingga 850 ribu unit per tahun dan menyerap tenaga kerja sekitar 1.500 orang.




(rgr/lua)

Hide Ads