Menjalankan misi mulia mengawal ambulans supaya tak terjebak macet dan tetap dapat prioritas di jalan, Indonesian Escorting Ambulance (Komunitas Pengawal Ambulans) mengaku sama sekali tak dapat bayaran. Lalu uang operasional dari mana?
Ambulans merupakan salah satu jenis kendaraan di Indonesia yang mendapatkan prioritas tinggi dan bebas dari aturan lalu lintas. Walaupun begitu, tidak jarang kendaraan ini terhambat dalam menjalankan tugasnya lantara ada saja pengguna jalan lain yang egois.
Permasalahan ambulans ini mengetuk hati para pengguna sepeda motor yang tergabung dalam Indonesian Escorting Ambulance (IEA). IEA adalah sebuah organisasi sosial yang aktif mengawal perjalanan ambulans agar terhindar dari kemacetan dan segala rintangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, seperti diketahui sepeda motor butuh bahan bakar perawatan untuk di jalan, apakah anggotanya mendapatkan komisi untuk setiap tugasnya? Pendiri IEA, Nova Widyatmoko mengatakan komunitasnya tidak mendapatkan uang sama sekali dari membantu ambulans.
"Kalau sekarang dari anggota sendiri, memang ini kan organisasi sosial jadi setiap anggota yang gabung ke sini ya sudah paham konsekuensinya," tanggap Nova kepada detikcom ketika dihubungi lewat sambungan telepon, Jumat (9/10/2020).
Ia menambahkan mulai dari biaya, waktu dan tenaga sudah menjadi sesuatu yang memang direlakan oleh anggotanya setiap membantu ambulans.
"Mereka harus siap keluarin bensin, tenaga, pikiran masing-masing. Jadi cuma sukarelawan," timpalnya.
Nova menambahkan motivasi utama banyak yang bergabung dalam anggota ini memang mereka memiliki jiwa sosial tinggi. Ada pula yang memiliki pengalaman khusus dengan angkutan ambulans sehingga terpanggil untuk membantu.
"Ada banyak faktor dari teman-teman bergabung, salah satunya yaitu mereka punya pengalaman terkait dengan ambulans dan mereka emang suka melakukan kegiatan sosial. Jadi basik anggota ini juga memang memliki kepedulian sosial," tukas Nova.
Tahun ini tepat di bulan Oktober, IEA resmi berdiri selama 3 tahun. Hingga saat ini komunitas tersebut telah menjadi wadah bagi 2.000 sukarelawan yang siap memandu perjalanan ambulans.
(rip/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain