Komunitas Motor Pengawal Ambulans: karena di Indonesia Ambulans Kerap Tak Dianggap

Komunitas Motor Pengawal Ambulans: karena di Indonesia Ambulans Kerap Tak Dianggap

Rizki Pratama - detikOto
Minggu, 11 Okt 2020 07:58 WIB
Komunitas pengawal ambulans
Komunitas Indonesian Escorting Ambulance (IEA). Foto: Luthfi Anshori/detikOto
Jakarta -

Komunitas motor biasanya terbentuk karena ada kesamaan merek atau model motornya. Selain itu ada pula kesamaan-kesamaan lain yang membuat para pengguna motor bersatu, termasuk dilatarbelakangi kepedulian sosial yang tinggi. Anda mungkin sudah sering melihatnya di jalanan, inilah Indonesian Escorting Ambulance.

Indonesian Escorting Ambulance (IEA) bulan ini sudah genap berusia 3 tahun. Meski sebenarnya lebih menonjolkan diri sebagai komunitas sosial, IEA dapat dibilang sebagai komunitas motor karena anggotanya adalah para pengguna motor yang mengawal ambulans mengarungi macet.

IEA bermula dari keresahan Nova Widyatmoko melihat mobil Ambulans tidak mendapatkan prioritas utama di jalan. Sejak tahun 2017, setiap kali melihat ada ambulans yang terjebak macet ia bantu untuk membukakan jalur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sana ia membuat sebuah artikel di media sosial untuk menghimbau masyarakat agar tidak egois lebih peka terhadap kebutuhan ambulans yang harus membawa pasien dalam keadaan darurat. Tulisan tersebut ternyata mendapat tanggapan positif sehingga dibuatkan sebuah forum dan grup percakapan untuk saling berbagi informasi mengenai mobil ambulans yang butuh pertolongan di tengah macet.

Masih di tahun yang sama, perkumpulan pengguna motor berjiwa sosial ini semakin mendapat perhatian. Tepat pada 1 Oktober 2017 IEA resmi menjadi sebuah organisasi sosial.

ADVERTISEMENT

"Intinya pada tahun 2017 waktu saya masih di Jakarta itu saya sering pulang pergi berangkat kerja lewat macet sering bantu ambulans lewat macet. Terus saya sempat bikin artikel yang intinya saya ingin buat grup whatsapp yang menampung teman-teman pengguna motor yang suka membantu ambulans jadi bisa dapat informasi dari situ. Setelah itu antusiasme teman-teman ternyata luar biasa sehingga kita deklarasi menjadi organisasi sosial dulu bulan Oktober 2017," ujar Nova kepada detikcom ketika dihubungi lewat sambungan telepon.

Sudah tiga tahun berdiri, anggota IEA telah berkembang pesat. IEA kini sudah meliputi 80 wilayah kabupaten dan kota di Indonesia dengan sebaran 2.000 lebih anggota.

"Sampai sekarang perkembangannya luar biasa, anggota sekarang sekitar 2.000 orang di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Bali. Dari tiap daerah ada perwakilan dari kita di 80 wilayah Kabupaten atau Kota," ungkap Nova.

Nova mengaku banyak yang tergabung menjadi anggota karena memang memiliki jiwa sosial tinggi. "Ada banyak faktor dari teman-teman bergabung, salah satunya yaitu mereka punya pengalaman terkait dengan ambulans dan mereka emang suka melakukan kegiatan sosial. Jadi basic anggota ini juga memang memiliki kepedulian sosial," terang Nova.

Nova berharap IEA dapat terus berkembang dan membantu lebih banyak ambulans dalam situasi darurat mencapai tujuan dengan cepat.

"Organisasi ini dulunnya tidak ada niat mengembangkan apalagi jadi seperti ini, awalnya cuma ingin kasih wadah untuk mereka yang berjiwa sosial tapi sampai saat ini ternyata tanggapannya luar biasa. Harapannya mudah-mudahan kita bisa terus membantu orang yang membutuhkan dan bisa menjadi semakin solid," tutupnya.




(rip/din)

Hide Ads