Nissan Leaf memang tak lagi menjadi mobil listrik dengan penjualan terbanyak setelah digeser oleh Tesla. Meski begitu, Nissan Leaf tetap akan dikenang sebagai mobil listrik produksi massal pertama dunia dan kini telah mencetak produksi ke-500.000.
Produksi ke-500.000 Nissan Leaf ini berwarna merah dan dibuat di pabrik Nissan di Sunderland, Inggris. Mobil ini dikirim ke pembeli bernama Maria Jansen, di Norwegia tepat di hari mobil listrik Sedunia.
"Saya dan suami saya ingin membeli Nissan Leaf pada tahun 2018 lalu, kami menyukainya. Kami sangat senang menjadi pemilik Nissan Leaf ke-500.000. Mobil ini benar-benar memenuhi kebutuhan kami dengan jangkauan yang jauh dan teknologi yang disempurnakan."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak produksi dimulai pada 2010, para pengguna Leaf telah mengendarai mobil itu lebih dari 15 miliar km di bumi tanpa mencemari udara. Itu sama dengan mengurangi 2,4 miliar kilogram emisi CO2.
Nissan Leaf dijual mulai dari USD 31.600 atau sekitar Rp 469 juta yang ditawarkan dalam dua opsi. Pada model standarnya, motor listrik menghasilkan 147 hp dan torsi 236 lb-ft, yang dikirim ke roda depan melalui transmisi otomatis. Nissan Lead dapat melaju dengan satu baterai lithium-ion 40 kWh terisi penuh sejauh 240 km.
Sementara itu versi Plus menawarkan output 214 hp dan torsi 250 lb-ft. Tenaga listrik disimpan di baterai 62 kWh yang dapat membuatnya tahan melaju sejauh 363 km dengan satu kali pengisian penuh. Baterai Nissan Leaf dapat diisi hingga 80 persen dalam waktu kurang dari satu jam menggunakan stasiun pengisian daya cepat.
Sampai sekarang Nissan Leaf belum menyentuh pasar Indonesia, meski sudah berapa kali ditampilkan di berbagai kesempatan. Nissan kini malah sudah memiliki tambahan kekuatan di sektor mobil listrik melalui Nissan Ariya.
(rip/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!