Jakarta -
Virus Corona (COVID-19) menjangkit pabrik otomotif. Karyawan pabrikan otomotif seperti Toyota, Daihatsu, hingga Suzuki terindikiasi virus yang menjadi pandemi di dunia tersebut.
Protokol kesehatan sudah diterapkan secara ketat di pabrik-pabrik otomotif tersebut. Namun, karyawan di beberapa pabrik otomotif dinyatakan positif COVID-19.
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melaporkan 10 karyawan TMMIN didiagnosa COVID-19. Karyawan tersebut sudah ditangani sesuai protokol kesehatan untuk segera mendapat penanganan medis lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima dari 10 karyawan yang positif COVID-19 tersebut sudah dinyatakan sembuh dari virus itu. Sementara lima karyawan lainnya sedang dalam proses pemulihan kesehatan dengan isolasi mandiri dan dengan perawatan di rumah sakit.
"Kesepuluh karyawan tersebut berstatus bekerja dari rumah (work from home) pada saat terdiagnosa," tulis TMMIN dalam siaran persnya.
Prosedur dan aktivitas untuk mencegah penularan virus Corona di lingkungan kerja sudah dijalankan PT TMMIN sejak Mei hingga Agustus 2020. Penularan COVID-19 tidak hanya terjadi di lingkup kerja, namun juga banyak muncul di tempat tinggal seperti yang terjadi di beberapa kasus terakhir.
"Perhatian penting dibutuhkan dalam membangun awareness untuk menciptakan serta membangun budaya hidup sehat dan adaptasi kebiasaan baru di tempat tinggal karyawan. Dengan aktif mengaplikasikan hidup sehat dan adaptasi kebiasaan baru di rumah, karyawan juga bisa menjadi agent of change di lingkungan masing-masing dan mendukung upaya memutus penyebaran COVID-19," sebutnya.
Di lingkungan kerja, TMMIN menerapkan upaya preventif, upaya untuk memastikan kondisi kesehatan, serta prosedur mitigasi dalam hal terjadi infeksi pada karyawan. Saat ini berdasarkan pertimbangan untuk melindungi karyawan dan pemangku kepentingan dari risiko penyebaran infeksi COVID-19, TMMIN menerapkan beberapa langkah seperti, menjaga jarak fisik (physical distancing) dalam aktivitas produksi dan kegiatan operasional lain yang terkait, penggunaan masker yang merupakan bentuk saling menghormati dan melindungi sesama, demikian juga penggunaan sarung tangan, partisi, dan face shield di bagian tertentu.
Alat transportasi bagi karyawan juga disiapkan demi menciptakan kenyamanan, sekaligus memastikan konsep adaptasi kebiasaan baru terjaga dari rumah sampai lokasi kerja. Rapid Test bagi semua karyawan yang hadir di area kerja juga dilakukan. Kemudian Self-Health Declaration harian untuk seluruh karyawan. Penyemprotan disinfektan di semua area kerja Toyota Indonesia secara berkala. Penggunaan teknologi aplikasi digital yang memudahkan menjaga jarak aman serta contact tracing. Juga setiap saat Inspektur Kesehatan melakukan pengecekan ketaatan ketentuan kesehatan.
Sebelumnya, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Dinakertrans) Provinsi DKI Jakarta mengumumkan perkantoran di Jakarta harus ditutup sementara karena terpapar COVID-19. Beberapa perusahaan otomotif pun terdapat di dalamnya, seperti PT Astra Daihatsu Motor dan PT Mitsubishi Krama Yudha Motors.
Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) tidak membantah kabar tersebut.
"Dalam beroperasi Astra Daihatsu Motor (ADM) selalu mengikuti protokol kesehatan COVID-19 sesuai peraturan pemerintah. Kami ADM selalu mendahulukan keselamatan karyawan sebagai prioritas utama, untuk kondisi penghentian operasional pabrik. Memang selalu kami lakukan jika ditemukan ada karyawan positif menderita COVID-19," kata Amel beberapa waktu lalu.
"Pada waktu penutupan (tutup sementara) ADM melalukan seluruh proses disinfektan sesuai protokol COVID-19. Saat ini belum ditemukan lagi karyawan yang menderita positif COVID-19 sejak merebaknya pandemi COVID-19," Amel menambahkan.
Hal senada juga disampaikan Head of PR & CSR Department PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Dony Hermawan menanggapi kabar yang beredar saat ini.
"Dari sisi KTB, MKM (perusahaan afiliasi Mitsubishi (pabrikan) stamping truck Fuso) ada 1 victim terkena COVID-19 dan sudah ditangani dengan baik sesuai protokol kesehatan/standard COVID-19. Setelah terdeteksi pabrik MKM tidak beroperasi selama 3 hari (31 Juli sampai 2 Agustus) untuk proses Disinfeksi," ujar Dony beberapa waktu lalu.
"Kemudian pabrik kembali beroperasional, kembali produksi," Dony menambahkan.
Suzuki Indonesia mengumumkan pengurangan jumlah produksi kendaraannya di pabrik Tambun I, Bekasi, Jawa Barat. Bahkan pengurangan produksi Suzuki ini sudah dilakukan sejak 24 Agustus 2020 kemarin. Dilaporkan karyawan Suzuki di Tambun I juga terpapar COVID-19.
"Seperti disampaikan Pemerintah Jawa Barat kemarin, saat ini di pabrik Tambun I ada 71 orang karyawan yang terpapar COVID-19. Kami sangat concern mengenai kesehatan karyawan. Meskipun kami sudah menerapkan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 dengan ketat, penularan tersebut tidak bisa dihindari. Untuk itu, pengurangan kapasitas produksi harus dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut," ucap President Director PT Suzuki Indomobil Motor/PT Suzuki Indomobil Sales, Seiji Itayama.
Situasi pabrik Suzuki Tambun I saat pemeriksaan COVID-19. Foto: dok. Suzuki Indonesia |
Itayama juga mengatakan ke-71 karyawan Suzuki yang terpapar COVID-19 saat ini sedang menjalani karantina mandiri dan beberapa di antaranya mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Suzuki selalu berkoordinasi dan menyampaikan perkembangan situasi terkini dan penanganannya kepada tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi yang terdiri dari Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perindustrian. Suzuki juga telah melakukan berbagai upaya pencegahan sebelumnya dan tindakan yang direkomendasikan tim Gugus Tugas COVID-19," Itayama menjelaskan.
Berbagai upaya yang dilakukan Suzuki Indonesia di antaranya melakukan PCR (Polymerase Chain Reaction) test terhadap semua karyawan yang memiliki riwayat interaksi dengan karyawan yang terpapar dan rapid test kepada seluruh karyawan Suzuki lainnya.
Area pabrik dan kantor dibersihkan dan disemprot cairan disinfektan secara berkala. Tak ketinggalan, kendaraan-kendaraan yang selesai dirakit pun dibersihkan dan didisinfektan sebelum dikirim ke pelanggan, yang mana hal ini merupakan prosedur Suzuki yang sudah dilakukan dari dulu sebelum adanya pandemi.
Selain itu, pemantauan kegiatan karyawan juga diperketat. Bukan hanya penerapan physical distancing di tempat kerja, setiap karyawan juga diwajibkan memberikan laporan harian kepada atasannya terkait kondisi kesehatan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan saat libur kerja. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko terpapar virus di luar tempat kerja.
"Kami berencana melakukan rapid test setiap 2 minggu sekali agar mampu mendeteksi gejala lebih dini. Karena buat Suzuki kesehatan karyawan adalah prioritas. Kami harap semoga 71 karyawan kami yang positif COVID-19 cepat sembuh dan tidak ada lagi yang terpapar agar Suzuki bisa kembali memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen," tutup Itayama.
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis