Roda perekonomian dan kehidupan sosial warga DKI Jakarta perlahan pulih seiring datangnya fase new normal pada Juni. Seperti diketahui, DKI Jakarta dan beberapa provinsi di Indonesia sempat menerapkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) lantaran terjadi pandemi virus Corona.
Meski perlahan memulihkan aktivitas ekonomi dan sosial warga ibu kota, periode new normal juga mendatangkan persoalan serius, terkait memburuknya kualitas udara Jakarta.
Sebuah postingan foto yang diunggah di Twitter Resty Woro Yuniar dan diunggah kembali oleh Instagram USSFeeds, memperlihatkan perbandingan kualitas udara Jakarta pada bulan Maret dan Juni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: SIKM Tidak Berlaku, PO Bus Semringah |
Pada gambar sebelah kiri, langit Jakarta tampak cerah, dengan detail awan terlihat jelas, dan penampakan beberapa gedung perkantoran dari kejauhan. Foto ini diambil Maret 2020.
Di bulan Maret, aktivitas pekerja Jakarta memang perlahan surut seiring hadirnya kebijakan WFH (Work From Home) dan social distancing untuk mencegah penularan virus Corona. Hal itu pun berkontribusi terhadap turunnya tingkat polusi udara di Jakarta.
Data AirVisual pada 23 Maret 2020 pukul 12.51 WIB, menunjukkan udara di Jakarta makin bersih, dengan indikator moderate atau sedang. Kualitas udara Jakarta menempati ranking 19.
Kembali ke foto yang dijepret oleh Resty Woro Yuniar, pada gambar sebelah kanan memperlihatkan kualitas udara Jakarta yang sangat buruk. Kabut yang tebal menutupi langit Jakarta, termasuk beberapa gedung perkantoran. Foto ini diambil pada Juni 2020.
Sebagai gambaran, data dari situs IQAir, pada Jumat 26 Juni 2020 pukul 11.11 WIB, menyatakan indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 156. Tingkat polusi udara di Jakarta disebut tidak sehat, dengan polutan utama PM2.5.
Hadirnya fase new normal membuat mobilitas warga DKI Jakarta dan Bodetabek kembali menggeliat. Mengingat kasus positif Corona di Indonesia belum mengalami pelandaian, banyak warga yang menghindari transportasi umum dan mengandalkan kendaraan pribadi untuk berpergian ke Jakarta. Hal itu pun berkontribusi terhadap pencemaran udara di Jakarta yang kembali meningkat.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah