Mobil berjenis Sport Utility Vehicles (SUV) tengah digemari pasar otomotif. Tapi Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) menyebut mobil SUV cenderung lebih membahayakan pejalan kaki ketimbang mobil lainnya.
Peneliti Utama Studi IIHS, Sam Monfort mengatakan jumlah kecelakaan di Amerika Serikat mengalami penurunan, dari 50.000 di 1980 menjadi 36.560 pada 2018.
Tetapi jumlah kematian pejalan kaki dalam 10 tahun terakhir telah meningkat 53 persen, dengan kenaikan dari tahun ke tahun. Pun tabrakan kendaraan ke pejalan kaki menyumbang 21 persen kematian dalam kecelakaan lalu lintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IIHS menyebut ini berkaitan dengan terus meningkatnya penjualan mobil SUV dan Double Cabin di pasar Amerika Serikat.
"Pertumbuhan SUV di Amerika Serikat naik secara dramatis, tampaknya mobil ini lebih mematikan bagi pejalan kaki daripada mobil jenis lain," ujar Sam Monfort.
Dalam studi kali ini, IIHS mengambil 79 sample kecelakaan yang terjadi di 3 wilayah kota Michigan.
Hasilnya SUV dengan kecepatan 30 km/jam menyebabkan cedera yang lebih serius pada pejalan kaki, lalu kecepatan 32 km - 62 km/jam menyebabkan korban fatal (30 persen mengalami kematian). Kemudian pada kecepatan yang lebih tinggi lagi, SUV disebut 100 persen bisa menewaskan pejalan kaki.
Para peneliti IIHS menganalisis data kerusakan terperinci yang dikumpulkan oleh Pusat Konsorsium Pejalan Kaki Kedokteran Otomotif Internasional. Setiap kecelakaan melibatkan satu SUV atau mobil dan satu pejalan kaki di atas usia 13 tahun. Model rata-rata tahun untuk kendaraan yang terlibat adalah 2009, dan tiga perempatnya dibangun antara 2004 dan 2013.
IIHS menyebut kecelakaan yang terjadi di Michigan belum tentu mewakili yang terjadi secara nasional ataupun global.
Namun, pola cedera yang dihasilkan dari SUV menunjukkan bahwa SUV lebih mungkin daripada mobil untuk melemparkan pejalan kaki ke depan dan hampir dua kali lebih mungkin menyebabkan cedera pinggul dan paha yang parah.
Cidera ini terutama disebabkan oleh benturan dengan bumper, grille atau lampu depan. Salah satu faktornya, karena titik tinggi dari profil depan atau "ujung tombak" dari kebanyakan SUV baru masih jauh lebih tinggi daripada rata-rata mobil.
Lebih lanjut, IIHS menyebut penyebab SUV menjadi mobil yang lebih berbahaya adalah terkait desain. Profil kendaraan yang tinggi dan bongsor, tentu menghasilkan transfer energi yang besar ke pejalan kaki.
Saat menabrak pejalan kaki, bagian-bagian vital seperti panggul dan dada dipastikan akan mendapat hantaman yang cukup hebat setelah sebelumnya bumper depan melukai bagian kaki.
"Temuan kami ini memberikan lebih banyak bukti bahwa produsen perlu melakukan perubahan desain untuk membantu mengurangi kematian pejalan kaki apalagi sekarang lebih banyak kendaraan SUV di jalan," komentar Becky Mueller, Insinyur Riset Senior IIHS.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah