Studi: Klakson Suara Bebek Lebih Nyaman

Jakarta - Klakson menjadi salah satu fitur yang digunakan pengendara untuk berkomunikasi dengan pengguna jalan lain. Kendati demikian bukan berarti pengendara bisa menggunakannya sembarangan atau sesukanya.

Sebab hal tersebut pasti sangat menjengkelkan, tak jarang juga yang tersulut kemarahannya. Apalagi bila menggunakan klakson terus-menerus saat macet karena lampu merah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah studi tim dari Universitas Soongsil di Seoul, Korea Selatan mengatakan formulasi suara yang lebih nyaman digunakan adalah suara bebek, ditambah lebih ramah pada pejalan kaki.

Para ilmuwan merombak klakson klakson klasik yang diperkenalkan pada tahun 1908, dan menciptakan suara yang terdengar seperti bebek sintetik yang dapat menarik perhatian orang dengan cara yang tidak terlalu membuat stres.

"Dalam penelitian kami menggunakan sumber suara klaxon bersejarah yang ada, tetapi membuat beberapa modifikasi mengenai volume dan ritme dengan durasi waktu dengan menambahkan pengontrol daya," Peneliti utama Profesor Myung-Jin Bae seperti dikutip dari metro.co.uk, Jumat (19/04/2019).

Sebelumnya suara hasil modifikasi diperdengarkan kepada 100 orang. Hasilnya, mayoritas responden memilih suara bebek sebagai suara yang paling ramah didengar.

Berangkat dari hal tersebut peneliti menyarankan agar produsen kendaraan membuat suara klakson suara bebek untuk mengurangi level stres pengguna jalan. Ia juga menyimpulkan klakson mobil yang tidak mengejutkan dapat berkontribusi terhadap keselamatan jalan karena tidak mengganggu konsentrasi pengemudi.

"Suara klakson baru kami dapat segera memperingatkan pejalan kaki akan bahaya sambil mengurangi ketidaknyamanan dan tekanan suara.' Yang terpenting, klakson quacking (suara bebek) masih melakukan tugasnya untuk mengingatkan orang akan bahaya, tetapi melakukannya tanpa membuat kesal," tambah Myung-Jin. (riar/lth)