Nantinya, bus-bus tersebut tidak akan langsung dibeli oleh Transjakarta. Transjakarta akan pakai sistem sewa per kilometer dari operator-operator bus yang memiliki bus-bus listrik tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Presiden Direktur PT Bakrie Autoparts, Dino A. Ryandi, distributor BYD di Indonesia, bus listrik BYD akan diujicoba terlebih dahulu selama 6 bulan.
"Jadi kami tetap ikuti proses. Kami ikut adakan penawaran, ikuti verifikasi teknis dan jadi salah satu contender. Tahapan berikutnya, trial selama 6 bulan. Jika sudah selesai, mereka lihat hasilnya. Kalau memang Transjakarta menilai layak, baru mereka akan open order," kata Dino.
Agung menambahkan, operator bus listrik akan menjadi mitra Transjakarta yang memiliki bus dan sekaligus mengelolanya perawatannya. "Transjakarta dalam ujicoba akan membayar biaya operasional, sehingga kita bisa ketahui berapa sesungguhnya biaya operasional yang diperkirakan akan rendah," kata Agung.
Sebagai informasi, BYD K9 memiliki spesifikasi bobot 18.000 kg, dengan panjang, lebar, tinggi 12.000 mm, 2.550 mm, dan 3.200 mm. Bus listrik ini bisa mengangkut sekitar 50 penumpang, 32 duduk dan 18 penumpang berdiri.
BYD K9 memiliki daya mencapai 60 kW, dengan proses pengisian baterai sekitar 4 jam. Dalam sekali pengisian baterai, bus ini bisa menempuh jarak sejauh 250 km dengan kecepatan maksimal 70 km/jam.
Sementara untuk bus listrik MAB punya spesifikasi panjang x lebar x tinggi, 12.000 mm x 2.500 mm Γ 3.270 mm. Merek bus listrik yang dimiliki oleh mantan Panglima TNI, Moeldoko, ini diklaim bisa mengangkut sekitar 60 orang. Untuk kecepatan maksimalnya bisa mencapai 70 km/jam, dan untuk pengisian baterai memerlukan waktu 3 jam. Dalam sekali pengisian baterai, bus berwarna biru ini bisa mencapai 300 km. (lua/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP