Bus Listrik China yang Bakal Jadi Transjakarta Gampang Rusak?

Bus Listrik China yang Bakal Jadi Transjakarta Gampang Rusak?

Dina Rayanti - detikOto
Jumat, 22 Mar 2019 16:50 WIB
Transjakarta Listrik. Foto: Pradita Utama
Jakarta - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dalam waktu dekat bakal menguji coba bus listrik buatan China BYD sebagai armadanya. BYD Ltd sendiri sebenarnya merupakan produsen baterai listrik yang cukup terkemuka di China. Kemudian BYD mengembangkan usahanya. Tidak hanya memproduksi baterai, BYD juga diketahui memproduksi bus listrik serta mobil murah yang telah dikirim ke berbagai negara.

Bahkan BYD mengklaim puluhan ribu armada bus listrik miliknya telah dikirim ke banyak negara termasuk Amerika Serikat. BYD di Los Angeles menjadi penyuplai utama bus listrik yang digunakan untuk angkutan umum setempat. Namun sayang tidak semuanya berjalan mulus. Mengutip situs Govtech, Jumat (22/3/2019), justru tercatat memiliki performa buruk dan masalah mekanik.


Dalam investigasi Los Angeles Times, bus-bus listrik BYD mogok di kawasan jalan menanjak. Bus listrik BYD pun harus sering diservis dibandingkan bus tua. Jarak tempuhnya pun tak sesuai dengan hasil yang diperoleh BYD karena terganggu cuaca panas atau dingin hingga cara pengemudi menginjak rem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lima bus pertama yang dikirim BYD Auto untuk Metro Los Angeles ditarik setelah lima bulan mengangkut warga setempat.

Pihak BYD pun menolak jika disebut kualitas bus produksinya kurang baik dan lebih menyalahkan sopir yang dianggap mengerem terlalu kasar.

"Jika Anda ingin mencari masalah dari teknologi baru itu sangat mudah. Jika kalian ingin sukses, segalanya itu positif," ujar Presiden BYD Motors Inc di AS Stella Li.


Masalah pada bus listrik BYD tidak hanya ditemukan di Los Angeles. Disebutkan situs Inside EV, pemerintah kota Albuquerque, New Mexico, AS pun mengalami hal buruk pada bus listrik BYD. Permasalahannya mirip-mirip dengan yang terjadi di Los Angeles yakni jarak tempuh tak sesuai klaim BYD.

Baterai juga dapat kepanasan hingga terbakar jika memasuki musim panas. Fasilitas pengecasan bus listrik pun tak dipasang BYD di sana. Rem juga dikeluhkan tidak bekerja dalam beberapa unit bus yang diuji coba.

Kota Alberquerque pun ogah menggunakan BYD sebagai transportasi umum di sana serta berencana untuk mengembalikan bus listrik itu.

Di Jakarta bus listrik ini bakal diuji coba. Jika nantinya dinilai cocok bukan tidak mungkin menggunakannya sebagai armada Transjakarta.

Bicara merek China, ini bukan kali pertamanya Transjakarta melakukan kerjasama. Sebelumnya perusahaan pelat merah tersebut pernah kerja sama dengan bus China bermesin konvensional, bermerek Zhongtong.


Namun sayangnya, kerjasama itu bisa dikatakan gagal seiring banyaknya kasus bus Zhongtong Transjakarta (Tj) yang terbakar di periode 2015 dan 2016. Akhirnya, bus Zhongtong pun lama-lama tidak digunakan lagi sebagai armada Tj.

"Kekhawatiran brand apapun bisa saja ada. Tapi untuk ini (BYD) saya melihatnya berbeda," terang Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono, kepada wartawan, di Jakarta. (dry/lth)

Hide Ads