"Iya nggak bisa (pasang sendiri) karena ada setingan yang harus diatur dengan kendaraan," ujar Central Sales Manager Divisi Original Equipment Bosch Indonesia Bernard Simanjuntak saat ditemui di sela-sela Vehicle Safety Course yang diadakan ASEAN NCAP di Proving Ground Bridgestone, Karawang.
Bosch sendiri tidak menjual rem ABS secara bebas di pasaran (aftermarket). Mereka menjual langsung kepada produsen kendaraan. Jadi di bengkel umum pun tidak bisa memasang ABS. Memang beda harga motor yang menggunakan rem ABS dan tidak menggunakan tidak terlalu jauh, sekitar Rp 3-4 jutaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekan Bernard, Project Manager Chassis System Control Bosch Malaysia John Chong menambahkan sistem rem ABS terdiri dari beberapa bagian. Dia secara sederhana menjelaskan komponen rem ABS, mulai dari modulator berukuran cukup ringkas di bodi motor, modulator ini akan memerintahkan kaliper rem untuk menggigit cakram atau melepas sesuai kebutuhan.
Kemudian ada juga wheel speed sensor untuk membaca kecepatan roda. Sensor ini bisa menghitung kecepatan roda dengan membaca sinyal 'Fibonacci' 1-0 dari ring ABS yang dipasang di cakram roda. "Meskipun terlihat cukup sederhana tapi ada perhitungan yang kompleks di sini," ujarnya.
Riset terkini Bosch bersama Universitas Indonesia menunjukkan bahwa apabila semua sepeda motor di Indonesia dilengkapi dengan ABS,
hingga 27 persen dari total jumlah kecelakaan yang melibatkan sepeda motor dapat dihindari.
Dalam pengujian motor dengan rem ABS memang terlihat motor lebih mudah dikendalikan saat pengendara melakukan rem mendadak. Jika tidak menggunakan rem ABS, pengendara bisa terjatuh dari kendaraannya saat motor direm mendadak.
(ddn/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah