Bagi pengendara manula, bahkan disediakan stiker atau penanda khusus yang disarankan untuk ditempel di mobil mereka. Salah satu gunanya adalah supaya pengendara lain dapat memberi perlakuan yang semestinya kepada mereka.
Misalnya, jika mobil mereka berjalan lebih lambat dari yang lain, pengendara lain dapat memahaminya dan tidak sembarang membunyikan klakson. Mobil-mobil berstiker ini juga bisa memperoleh perhatian khusus saat parkir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Uniknya, tidak semua manula di Jepang berkenan memasang stiker tersebut di kendaraan mereka. Salah satu sebabnya, konon mereka enggan dianggap tua karena merasa masih kuat dan bugar dalam berkendara.
Meski demikian, ada hal-hal yang tidak bisa disembunyikan dari kalangan manula, terutama daya ingat. Itu sebabnya, secara berkala ada semacam uji memori buat mereka -- manula pemegang SIM adalah yang berumur 70 tahun ke atas. Nah, jika mereka tidak lulus tes, alias dianggap mulai pikun, mereka bisa tidak diperbolehkan lagi menyetir.
[Baca juga: Saking Sulitnya, Orang Jepang Bikin SIM Sampai Ngulang 4 Kali]
Selain manula, ada pula stiker yang diperuntukkan pengendara baru. Bagi mereka yang baru satu tahun memperoleh SIM pertamanya -- usia minimal orang Jepang punya SIM adalah 18 tahun -- mobil mereka harus dipasangkan stiker berbentuk daun berwana muda.
Namun begitu, tidak semua "rookie" dengan "pede" memperlihatkan stikernya itu. Mungkin mereka merasa gengsi kalau diketahui orang lain bahwa mereka adalah "daun muda".
![]() |
(a2s/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP