Melalui ESP, Pertamina Lubricants Ciptakan Entrepreneur Perbengkelan

Melalui ESP, Pertamina Lubricants Ciptakan Entrepreneur Perbengkelan

Advertorial - detikOto
Selasa, 17 Jul 2018 00:00 WIB
Peserta dan pendamping Enduro Student Program (ESP) PT Pertamina Lubricants (Foto: Dok Pertamina Lubricant)
Jakarta - PT Pertamina Lubricants meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) unggulannya, yaitu Enduro Student Program (ESP) khusus untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Program ini merupakan bentuk pelatihan dan entrepreneurship perbengkelan roda dua dalam rangka menciptakan tenaga muda Indonesia yang produktif dan mandiri.

"Pada tahap magang, peserta benar-benar diajak terjun langsung secara real untuk belajar teknis keterampilan bengkel sepeda motor, sekaligus belajar menjalankan bisnis bengkel skala kecil dan medium. Selanjutnya, setelah melalui proses magang selama 45 hari, peserta akan dibekali dengan pelatihan wirausaha, pelatihan lingkungan, dan perencanaan bisnis oleh para ahli di bidangnya," jelas Sales Region Manager V PT Pertamina Lubricants, Budi Suharyanto.

Budi menjelaskan, pada tahap akhir peserta akan didampingi untuk memulai usaha perbengkelan. Dia mengatakan kegiatan pendampingan ini menggunakan bantuan modal in-kind alat perbengkelan dari PT Pertamina Lubricants.

ESP adalah program Creating Shared Value (CSV) bagian dari CSR PT Pertamina Lubricants yang telah resmi diluncurkan pada 2016. Program ini merupakan rangkaian pendidikan, pelatihan, dan kewirausahaan mandiri, khususnya di dunia perbengkelan roda dua bagi siswa-siswi terpilih dari berbagai SMK Otomotif, Teknik unggulan, dan SMA.

Program ini selaras dengan komitmen CSR PT Pertamina Lubricants, bekerja sama dengan mitra untuk mendukung kemandirian tenaga muda produktif Indonesia di bidang otomotif. Dengan ESP ini, diharapkan kemandirian masyarakat dapat terbangun secara berkelanjutan, para peserta dapat terus membangun mimpi mereka, membuka lapangan pekerjaan, membangun ekonomi setempat, dan menjadi inspirasi bagi rekan-rekan mereka.

Adapun perekrutan peserta ESP ini melibatkan tiga wilayah kepulauan di NTT, di antaranya adalah Kota Kupang, Larantuka, dan Pulau Adonara. Dari masing-masing wilayah tersebut dilakukan seleksi dan memilih peserta yang memenuhi kualifikasi untuk mengikuti ESP. Total peserta dari ketiga wilayah tersebut berjumlah 48 peserta. Dengan rincian 17 peserta dari Kota Kupang, 15 peserta dari Larantuka, dan 16 peserta dari Adonara.

Peluncuran ESP ini merupakan wilayah ke-empat, yang sebelumnya sudah diluncurkan pertama kali di Cilacap oleh Production Unit Cilacap (PUC) pada 2016. Selanjutnya di Gresik dan Lamongan oleh Production Unit Gresik (PUG) pada pertengahan 2017, dan di Blora, Tuban dan Bojonegoro juga pada 2017.

Mengusung tema 'Semangat Membangun Tenaga Muda Produktif Indonesia', program ESP telah berhasil mencetak wirausaha-wirausaha muda di bidang perbengkelan roda dua. Untuk di Cilacap, ESP telah mencetak 6 wirausaha muda dengan rintisan 5 (lima) bengkel motor, yang kini sudah berhasil meraih prestasi penjualan dan pelayanan pelanggan yang baik bagi masyarakat sekitar di Cilacap.

Sementara untuk ESP di Gresik dan Lamongan, program ini juga sudah mencetak lebih dari 10 bengkel mandiri, sedangkan kegiatan masih berlangsung di Blora, Tuban, dan Bojonegoro. Kegiatan ini diharapkan akan melahirkan kembali bengkel-bengkel mandiri di wilayah lainnya dan mampu meneruskan semangat belajar dan wirausaha muda.

Lebih lanjut, menurut Budi dunia otomotif dan perbengkelan merupakan urat nadi dan darah dari pertumbuhan industri pelumas di Indonesia. Sebagai produsen pelumas nasional, peran bengkel dan mekanik, khususnya telah memberikan manfaat luar biasa bagi konsumen, pertumbuhan ekonomi negara, dan kemandirian masyarakat.

Dirinya melanjutkan bahwa pihaknya percaya mengembangkan keahlian dan minat para tenaga muda produktif sangatlah penting, untuk memajukan industri pelumas dan ekonomi masyarakat Indonesia secara menyeluruh.

"Kami melihat potensinya sangat baik di sini. Kami sangat bangga dan berterima kasih sekali kepada berbagai mitra, termasuk pemerintah setempat, Disdik, Disnaker, UPT PTK, dan juga bengkel-bengkel mitra kami yang telah sama-sama ingin menyukseskan program ini dan melahirkan generasi baru di bidang perbengkelan. Diharapkan semua peserta dapat merasakan dinamika usaha bengkel dan timbul minat yang kuat untuk membuka usaha bengkel sendiri dengan kualitas teknis yang mumpuni ke depannya," pungkas Budi. (adv/adv)
Berita Terkait