"Terima kasih untuk semua yang telah mendukung saya. Pada awal lap, saya mencoba untuk tenang dahulu menjaga ketahanan mesin. Baru kemudian memasuki lap ke-5, saya mulai mencoba untuk menekan dan sempat memimpin rombongan. Namun di lap akhir perlawanan sangat ketat sekali dan saya harus finis di urutan ke-2. Semoga besok di race ke-2 bisa finis di podium terbaik," ungkap Wahyu Aji.
![]() |
Mengacu pada hasil tersebut maka Wahyu Aji memperoleh 20 poin tambahan. Tentu saja, hasil demikian menjadi motivasi dan semangatnya untuk merebut hasil lebih baik pada race kedua, Minggu (13/8/2017).
Pada sisi lain, di kelas Asia Production 250 (AP250), Galang Hendra yang menunggangi Yamaha YZF-R25 dapat finish ke-5. Galang sempat tertahan rider Thailand sebelum kemudian dapat melibasnya di lap akhir.
"Alhamdulillah, saya bisa bersaing di rombongan kedua. Sangat disayangkan saya lama tertahan dengan Anupab Sarmoon. Pada lap akhir, saya baru bisa masuk dan finis di posisi ke-5. Semoga race 2 bisa lebih baik lagi," ucap racer asal Yogyakarta berusia 18 tahun yang membela tim YRI.
![]() |
Sedang rekan setim Galang Hendra, yaitu Rey Ratukore tidak dapat optimal. Rey Ratukore yang sebetulnya start dari posisi kedua mengaku tidak menemukan ritme pertarungan.
![]() |
"Tiga lap awal saya bisa konstan di grup ke-2, namun masuk pertengahan lap mulai kehilangan ritme tidak seperti di kualifikasi. Race 2 akan lebih berusaha lagi untuk bisa dapatkan hasil yang baik," tutur Rey Ratukore.
![]() |
Pastinya harapan di race 2 AP250 dapat memperoleh hasil lebih baik. Para teknisi akan mengevaluasi output di race ke-1 dan memikirkan opsi pengaturan lainnya. Tentu saja, akan diuji coba dahulu dalam sesi pemanasan Minggu pagi.
"Modal race 1 ini akan kita aplikasikan di race ke-2. Semoga hasil race dua bisa memperoleh hasil yang lebih baik," tambah Wahyu Rusmayadi.
Untuk informasi lebih lanjut, klik www.yamaharacingindonesia.co.id (ad/ad)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?