Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Minoru Amano bicara mengenai tren rohana dan rojali di pameran otomotif nasional. Menurutnya, hal tersebut membuktikan, daya beli konsumen di Indonesia sedang lemah-lemahnya.
Rohana merupakan akronim dari 'rombongan hanya nanya', sementara rojali 'rombongan jarang beli'. Kata tersebut merujuk pada pengunjung pameran yang datang hanya untuk cuci mata, bukan melakukan transaksi kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Amano, kaum rohana dan rojali sebenarnya ingin sekali membeli kendaraan di pameran, namun kenyataannya mereka tak mampu.
"Poinnya saat ini banyak orang datang untuk berkunjung (ke pameran otomotif), tapi ada banyak yang nggak beli. Mereka sebenarnya mau beli, tapi tidak bisa," ujar Minoru Amano saat sesi tanya-jawab eksklusif di ICE BSD, Tangerang, belum lama ini.
"Harapannya orang-orang yang datang itu bisa leasing mobil, datang ke Suzuki (untuk beli kendaraan) dengan range Rp 200-250 jutaan," tambahnya.
![]() |
Amano menjelaskan, di pameran otomotif seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025, kendaraan yang menjadi perhatian utama pengunjung adalah mobil penumpang, bukan komersial. Sehingga, pihaknya tak berharap banyak dengan penjualan Suzuki Carry di acara tersebut.
"Di motorshow ini kan yang ditampilkan passenger car, mereka fokusnya ke situ karena lebih menarik ketimbang komersial. Tapi harapannya teman-teman bisa paham kalau komersial menyumbang kontribusi besar buat perekonomian Indonesia," kata dia.
Sebagai catatan, menurut pantauan kami, GIIAS 2025 memang jauh lebih ramai dibandingkan pameran-pameran edisi sebelumnya. Bahkan, saking penuhnya acara tersebut, jalan kaki saja rasanya sulit.
![]() |
Gaikindo membenarkan, pameran tahun ini ada kenaikan jumlah pengunjung. Mereka berharap, tamu yang datang benar-benar membeli kendaraan, bukan hanya sekadar melihat-lihat.
"Harapannya jangan rojali lah. Kan mimpinya sekian lama tertunda, sekarang di pameran sudah ada," kata Kukuh Kumara selaku Sekretaris Gaikindo.
(sfn/dry)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
BYD Atto 1 Terlalu Murah, Pedagang Mobil Bekas Mulai Panik