Pelajaran dari Mobil Lewat Bahu Jalan Tabrak Avanza sampai Melintir

Pelajaran dari Mobil Lewat Bahu Jalan Tabrak Avanza sampai Melintir

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Minggu, 09 Jun 2024 15:07 WIB
Tabrak lari Tol Sidoarjo
Tabrak lari Tol Sidoarjo (Foto: Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Jakarta -

Di media sosial viral video detik-detik Avanza putih melintir hingga masuk parit tol setelah ditabrak mobil yang melewati bahu jalan. Mobil itu ngebut di bahu jalan yang menyempit dan menginjak marka chevron. Ini pelajaran pentingnya!

Mobil yang lewat bahu jalan itu melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak Avanza putih yang berjalan di lajur kiri. Salah satu akun TikTok yang menggunggah momen itu adalah @motostat.tv. Tabrak lari itu terekam dashcam mobil pengguna Tol Sidoarjo. Sesuai dengan waktu yang tertera di video, tabrak lari itu terjadi pada Jumat (7/6), pukul 17.27 WIB.

Dikutip detikJatim, Kanit PJR Jatim II AKP Puguh Winarno menyebut kecelakaan itu terjadi di Tol Sidoarjo-Waru KM 748.400. Puguh membenarkan telah terjadi aksi tabrak lari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Telah terjadi kecelakaan tabrak lari di jalan tol Sidoarjo arah Waru. Sebuah mobil Avanza ditabrak mobil dari belakang yang tidak diketahui jenis dan nopolnya," kata Puguh.

Puguh menjelaskan, peristiwa itu berawal saat Avanza dengan kecepatan sedang dari arah Sidoarjo ke Waru. Namun tiba-tiba ada sebuah mobil yang tidak diketahui jenis dan nopolnya menyalip dari bahu jalan dengan kecepatan tinggi.

ADVERTISEMENT

"Mobil yang tidak diketahui jenis dan nopolnya menabrak dari belakang mobil Avanza. Akibat tabrakan itu mobil Avanza hingga putar balik dan masuk ke parit," jelas Pugguh.

Jika dilihat lebih jelas, mobil yang menabrak Avanza itu melaju di bahu jalan yang menyempit. Bahu jalan menyempit ditandai dengan marka chevron yang seharusnya tidak dilintasi kendaraan.

@motosat.tv Overspeed, Bahu Jalan dan Tabrak Lari Belajarlah Untuk Taat Batas Maximal Kecepatan #nyetirditol #belajarnyetirditol #belajarnyetirmobil #tutorialmengemuditanjakan #tutorialmengemudipemula #tutorialmengemudimobil #tutorialmengemudimanual #tutorialmengemudi #nyetirmobil #belajarmobilpemula #belajarnyetirmobilmanual #belajarmengemudiuntukpemula #belajarnyetir #kecelakaantol ♬ suara asli - Motosat_tv

"Marka chevron fungsinya sebagai area transisi dan pengarah jalan. Ketika pengemudi melihat marka chevron yang harus dilakukan mengurangi kecepatan dan meningkatkan kewaspadaan, karena rata-rata marka itu berada di persimpangan. Marka ini licin saat dilewati dalam kondisi hujan. Kemudian acap kali membuat kemacetan jika tidak tertib dengan melanggarnya. Yang paling sering terjadi adalah tabrakan," kata praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, kepada detikOto, Minggu (9/6/2024).

Sony mengatakan ini merupakan efek bola salju dari pelanggaran bahu jalan. Menurutnya, banyak masyarakat yang mendahului dari bahu jalan karena contoh buruk dari sebagian oknum.

"Ayolah kita belajar dari hal-hal yang benar dan skip yang salah-salah. Jangan jadi pemicu dan penyebab kecelakaan. Contoh, janganlah lewat bahu apalagi mau nyalip, itu berisiko tinggi kecelakaan, selain sempit, licin, beda leveling dan rata-rata kendaraan yang ada di lajur itu slow speed atau berhenti," ujar Sony.

"Mau buru-buru silakan tetapi ada etika, aturan dan kaedah-kaedah keselamatan yang harus ditaati. Jadi jika ada korban akibat kesalahan pelaku sebaiknya berhenti untuk bertanggung jawab," kata Sony.

Bahu jalan yang cenderung sempit seharusnya digunakan hanya untuk keadaan darurat. Sony menegaskan, siapa pun yang memanfaatkan bahu jalan untuk melaju apalagi ngebut, tinggal tunggu waktu untuk mengalami kecelakaan.

"Bukan karena mereka nggak trampil, tapi memang tidak punya pengetahuan tentang bahu jalan yang sempit, licin karena berdebu, berbeda layer bahkan mengagetkan pengemudi yang ada di lajur kiri," kata Sony.

Menurut Sony, masih banyak pengendara yang memanfaatkan bahu jalan untuk menghindari kemacetan. Mereka mengabaikan keselamatan hanya pikiran sesaat karena lebih cepat dan tidak kena macet. Padahal, semakin kencang kendaraan melaju di bahu jalan, maka semakin besar ruang toleransi yang dibutuhkan. Di sisi lain, ruang di bahu jalan sangat sempit.

"Risikonya bisa menyerempet kendaraan di sampingnya," ucap Sony.

Selain itu, lanjut Sony, melaju di bahu jalan juga mudah hilang keseimbangan. Sebab, rata-rata bahu jalan licin dan memiliki layer yang berbeda-beda.

"Risikonya selip dan menabrak kendaraan di sekitarnya atau bahkan melintir," ucapnya.

Sony menyebut, kendaraan yang lewat bahu jalan dengan badan jalan memiliki perbedaan kecepatan yang signifikan. Dengan kondisi itu, kata Sony, tidak semua pengemudi siap menghadapinya. "Risikonya kaget dan menimbulkan emosi," sebutnya.




(rgr/mhg)

Hide Ads