Memasang stiker motor secara mandiri bukan pekerjaan mudah. Sebab, selama prosesnya, ada sejumlah masalah yang mungkin terjadi. Salah satunya kemungkinan stiker gelembung lantaran tak merekat sempurna ke bodi kendaraan.
Pemilik Ronita Digital Printing selaku fendor stiker Maxdecal, Imam Sahroni mengatakan, memilih stiker motor tak boleh dilakukan secara asal. Pastikan aksesori itu terbuat dari material terbaik dengan bahan lentur.
"Stiker bagus itu punya material yang lentur, hasil print-nya bagus, (ketebalannya) 80 sampai 100 mikron," ujar Imam Sahroni saat ditemui di Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (28/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Imam, saat stiker mengalami gelembung, maka pemiliknya tak disarankan menusuknya dengan peniti. Meski tak mutlak dilarang, namun hal itu bisa membuat stiker terlihat buruk.
"Kalau stiker melembung, terus ditusuk peniti sebenarnya boleh, tapi hasilnya jelek. Stiker gelembung itu tergantung siapa yang masang," ungkapnya.
Lebih jauh, menurut Imam, ada masalah lain yang menghantui pemilik kendaraan saat memasang stiker sendiri, yakni kemungkinan stiker melenting. Itu menurutnya tergantung jenis stiker dan bagaimana cara memasangnya.
"Bagaimana kalau ujungnya melenting? Kalau kayak gitu, tergantung bagaimana desainnya. Nah, disarankan ujungnya jangan lancip, karena lemnya sedikit. Jadi pas kebentur, itu (ujung stiker) enggak keangkat," ungkapnya.
![]() |
Imam menegaskan, kualitas decal printing biasanya akan menurun setelah setahun pemasangan. Hal tersebut bisa dikenali melalui perubahan warna dan berkurangnya daya rekat lem.
"Warna biasanya (bertahan) satu sampai dua tahun, seiring waktu warnanya (mulai pudar dan (lemnya) mulai terkelupas," kata Imam.
(sfn/din)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Banyak Beredar di Jalan Raya, Emang Boleh Motor Tak Pakai Pelat Belakang?